PANGKALPINANG, LASPELA – Masyarakat Kota Pangkalpinang diingatkan untuk berhati-hati ketika berbelanja di Pasar Pagi, apalagi musim hujan saat ini. Slip sedikit bisa terpeleset di kubangan air sepanjang lorong menuju lapak-lapak yang ada di pasar tersebut.
Kondisi pasar yang menjadi andalan masyarakat itu terlihat kumuh, licin dan becek. Beberapa jalan di kiri dan kanan bangunan pasar masih belum diaspal dengan sempurna, lobang disana sini, genangan air dan bebatuan.
Terutama di bagian lapak ikan dan ayam di dalam pasar, lantai keramik dan licin serta genangan air selalu ada di sepanjang jalan sehingga membuat indikasi terpeleset.
Bahkan jalan untuk memasuki wilayah jualan ikan dan ayam pun terlihat berlubang dan tanah yang tidak merata sehingga bisa membuat orang gampang tersandung.
Salah satunya Rodia warga Bukit Merapin yang hampir terpeleset saat berada di dalam wilayah penjual ikan dan ayam. “Iya tadi hampir terpeleset, karena memang lantainya licin sekali,” katanya, Sabtu (13/1/2024).
Ia mengaku tidak nyaman, dengan kondisi saat ini, tidak ada saluran air di bawah lapak pedagang membuat lantai menjadi becek dan licin. “Tapi bagaimana, cuma Pasar Pagi lah yang dekat dari rumah, mau ke pasar yang jauh takut naik motornya, badam sudah tua,” ujarnya.
Menanggapi hal ini Rio Setiady Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pangkalpinang mengatakan jika Pemerintah Kota Pangkalpinang harus peduli turun ke lapangan melihat kondisi langsung seperti apa.
“Karena pasar ini bukan hanya yang muda saja, tapi orang-orang tua juga mau belanja, semua mau ke pasar, untuk itu pemerintah harus peduli, turun langsung ke lapangan, karena kalau masyarakat ada apa-apa yang salah pemerintah juga,” katanya.
Ia menegaskan untuk Perangkat Daerah (PD) terkait seperti Dinas PUPR, Dinas Perhubungan dan Dinas Perdagangan dan Koperasi UMKM untuk sering-sering bertemu.
“Sering koordinasi, turun ke lapangan, dikaji ulang, jangan sampai tempat awal yang kita setting untuk pasar itu, menjadi tempat yang tidak layak, licin, banyak air, jalanan amburadul, parkir semrawut,” katanya.
Ia juga membahas terkait ruko-ruko lantai atas yang saat ini penuh dengan ruko kosong tak berpenghuni. Akses naik tangga menjadi alasan jika ruko dilantai dua kurang diminati.
“Ruko diatas itu kan tidak maksimal untuk berjualan, mana tinggi tidak ideal untuk orang jualan bapok disitu, makanya akhirnya pedagang memilih membuka lapak di bawah dan akhirnya menjadi padat,” sebutnya.
Sebelumnya Rio pun telah memantau kondisi ruko dilantai dua Pasar Pagi ini, dan memang ruko-ruko ini akhirnya kosong.
“Sekarang kita khawatirkan, tempat-tempat itu menjadi tempat-tempat tidak karuan, untuk orang mojok, untuk orang malam-malam melakukan hal-hal tidak karuan, ketika kita mantau disitu isinya warung-warung gelap dan sunyi dan tidak jelas untuk apa,” tuturnya.
Pemkot Pangkalpinang harus mengevaluasi fungsi ruko tersebut, ataukah untuk keamanan atau tempat meletakkan barang-barang, jangan sampai gedung dua tingkat ini realisasinya tidak tepat. (dnd)