PANGKALPINANG, LASPELA – Musim hujan sering kali memberikan tantangan ekstra bagi pengendara motor, terutama dalam menjaga kondisi vital komponen-komponen kendaraan. Salah satu elemen yang perlu mendapat perhatian khusus adalah shockbreaker, yang sering dianggap sepele namun memiliki peran besar dalam kenyamanan dan keselamatan berkendara.
Menurut Anggie Faeza Instruktur Safety Riding Indonesia dari Main Dealer Honda Motor Bangka Belitung menjelaskan jika pengendara sudah merasakan tidak nyaman saat melewati jalan yang berlubang atau jalan yang tidak rata yang mana dirasakan seperti menaiki sepeda tanpa shockbreaker.
“Dapat di pastikan ada kebocoran pada shockbreaker motor anda, oleh karenanya dapat mengakibatkan ketidak stabilan pada saat melewati tikungan dan mengurangi rasa nyaman dan aman saat berkendara,” ujarnya di Pangkalpinang, Minggu (31/12/2023).
Simak beberapa faktor penyebab cepat bocornya shockbreaker motor dan cara menghindarinya:
1. Menumpuknya Debu pada Dust Seal:
Debu yang menumpuk pada dust seal dapat membuat shockbreaker tidak bekerja secara optimal. Bersihkan secara rutin dengan menggunakan handuk basah atau air campuran sabun untuk mencegah debu menjadi keras dan merusak komponen.
2. Shockbreaker Pernah Dibongkar Sebelumnya:
Setiap kali mengutak-atik shockbreaker, terdapat risiko kesalahan tak disengaja yang dapat mengakibatkan masalah. Modifikasi atau perbaikan di bengkel sebaiknya dilakukan dengan hati-hati untuk menjaga fungsi shockbreaker.
3. Tancap Gas Terus Saat Jalan Rusak:
Menghindari kebiasaan menancap gas terus saat melintasi jalan yang rusak dapat mencegah shockbreaker bekerja lebih keras dan mengalami kerusakan lebih cepat. Pelan-pelan saja agar komponen tidak terbebani secara berlebihan.
4. Kurangi Beban pada Bagian Belakang Motor:
Melebihi kapasitas beban motor dapat menyebabkan shockbreaker bekerja lebih keras. Hindari membawa beban yang berlebihan secara terus-menerus untuk menjaga kesehatan shockbreaker.
5. Penggantian Oli yang Tidak Teratur:
Pastikan penggantian oli shockbreaker dilakukan secara teratur, setidaknya 1 hingga 2 tahun sekali. Oli yang berkualitas dapat menjaga kinerja optimal shockbreaker.
6. Sudah Waktunya Diganti:
Shockbreaker memiliki batas usia, dan tanda-tanda seperti rembesan oli dan kenyamanan suspensi yang menurun dapat menjadi indikasi bahwa sudah waktunya diganti. Periksa ke bengkel jika shockbreaker sudah mencapai usia yang disarankan.
Merawat shockbreaker dengan baik adalah investasi dalam kenyamanan dan keselamatan berkendara.
“Jangan anggap remeh tanda-tanda ketidaknyamanan atau gejala kerusakan pada shockbreaker. Dengan perawatan yang tepat, Anda dapat memastikan shockbreaker motor tetap berfungsi dengan baik, memberikan pengalaman berkendara yang aman dan nyaman,” tutupnya.(chu)