Apotek Hidup dari Rempah-Rempah, Tanaman Hias dan Tanaman Liar

Oleh. Sri Ayu Indayani, S. Farm., Apt

Apoteker Madya Rumah Sakit Jiwa Daerah Prov. Kepulauan Babel

   Apotek hidup adalah memanfaatkan sebagian tanah untuk ditanami tanaman obat-obatan untuk keperluan sehari-hari. Perlu diketahui, bahwa banyak tanaman obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Obat tradisional yang dihasilkan dari tanaman obat umumnya lebih aman karena bersifat alami dan memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan obat-obatan modern/buatan pabrik. Itulah sebabnya sebagian orang lebih senang mengkonsumsi obat tradisional yang dihasilkan dari tanaman.

Obat tradisional adalah baham atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, hewan, bahan mineral, sediaan sari (gelenika), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan berdasarkan pengalaman yang dapat mengobati beberapa macam penyakit. Menurut beberapa penelitian, obat tradisional tidak menimbulkan banyak efek sampingan, karena kandungan kimia dari ramuan tersebut masih bisa dicerna oleh tubuh atau akan dikonsumsi. Akhir-akhir ini, masyarakat lebih gencar menggunakan dan mengembangkan obat atau ramuan tradisional dibandingkan obat modern. Karena obat tradisional sangat bermanfaat bagi kesehatan, dengan harga yang mudah dijangkau masyarakat dan ketersediaannya pun tidak terbatas.

Secara garis besar, obat tradisional terdiri dari dari tanaman obat keluarga (TOGA) jamu dan fitofarma. Fitofarmasi adalah sediaan obat yang keamanan dan khasiatnya telah dibuktikan secara klinis. Bahan baku fotofarmasi terdiri dari simplisia (obat alam, umunya dari tumbuhan) atau sediaan galenika dalam bentuk seduhan, godokan, tablet dan kapsul yang telah memenuhi persyaratan tertentu. Bahan baku untuk ramuan tradisional diantaranya jenis tanaman rempah-rempah, tanaman hias dan tanaman liar yang ada di sekitar lingkungan kita. Jenis tanaman rempah adalah berbagai jenis tanaman dan minuman. Selain sebagai penyedap makanan (bumbu penyedap), rempah juga dapat dimanfaatkan sebagai bdapat bahan baku obat dan jamu.

Rempah dapat berupa tumbuhan berkayu maupun tumbuhan terna. Berbagai jenis rempah yang berupa tumbuhan berkayu adalah cengkeh, lada, pala, asam, kemiri, kayu manis dan lain-lain. Adapun rempah yang berbentuk terna antara lain jahe, kunyit, temulawak, serai, jinten dan lain-lain. Pada umumnya rempah dikeringkan dahulu sebelum digunakan, hal ini dilakukan untuk mengurangi kadar air sehingga kandungan minyak atsirinya lebih terasa.

Tidak hanya jenis tanaman rempah saja yang dimanfaatkan sebagai bahan baku obat, tetapi tanaman liar yang tumbuh di sekitar kita pun dapat menjadi sumber obat misalnya tempuyung digunakan sebagai diuretic, daun ungu dapat mengobati wasir, dan masih banyak jenis-jenis lainnya. Sementara akar alang-alang dijual di pasar untuk menggobati sakit kepala atau bahkan sebagai penambah stamina. Obat-obatan yang diolah secara tradisional secara turun-temurun, berdasarkan resep nenek moyang, kepercayaan atau kebiasaan masyarakat setempat maupun pengetahuan tradisional. Sejak zaman dahulu, masyarakat telah memanfaatkan berbagai obat tradisional untuk mengobati berbagai penyakit. Banyak negara-negara maju yang sudah memproduksi obat tradisional dengan cara meramu obat itu sendiri. Mereka percaya bahwa ramuan tradisional memang dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan tidak menimbulkan efek yang membahayakan bagi kesehatan.

Berikut contoh beberapa tanaman rempah, tanaman hias dan tanaman liar yang banyak bermanfaat dalam mengobati berbagai penyakit diantaranya:

Asam Jawa (Tamarindus indica, L)

Asam jawa dengan nama latin Tamarindus indica, L sering digunakan sebagai bumbu dapur atau dibuat manisan asam. Tanaman asam jawa termasuk tanaman yang berbuah polong. Buah polong asam jawa mengandung senyawa kimia antara lain: asam sitrat, asam anggur, asam suksinat, pectin dan gula invert. Pada kulit bijinya mengadung phlobatanim dan bijinya mengandung albuminoid serta pati. Sedangkan pada daunnya terdapat kandungan kimia saponin, flavonoid dan kanin. Unsur-unsur yang terkandung dalam tanaman asam jawa, baik daun, kulit pohon maupun daging bijinya dapat dimanfaatkan untuk bahan obat-obatan tradisional. Tanaman ini memiliki khasiat yang cukup banyak dalam menyembuhkan beberapa penyakit, diantaranya daun asam jawa berkhasiat untuk menurunkan kadar kolesterol darah yang tinggi, pengobatan demam, rematik, sakit kuning, cacingan, sariawan, sulit tidur (insomnia), bisul dan luka.

Bangle (Zingiber purpureum Roxb)
Bangle dengan nama latin Zingiber purpureum Roxb. Bangle termasuk tanaman rempah-rempah yang memiliki khasiat sebagai obat. Karena di dalam rimpang bangle mengandung minyak atsiri, dammar, pati dan tannin. Rimpang bangle berbau khas aromatik, rasanya agak pahit dan agak pedas, namun sangat berkhasiat menurunkan panas, peluruh kentut, peluruh dahak, pembersih darah, pencahar dan obat cacing. Selain itu khasiat dari rimpangnya dapat mengobati: demam sakit kepala, batuk berdahak, perut nyeri dan masuk angin, sembelit, sakit kuning, cacingan, rematik, ramuan jamu pada wanita setelah melahirkan, mengecilkan perut setelah melahirkan, kegemukan. Sedangkan khasiat dari daun, dapat mengobati tidak nafsu makan, perut terasa penuh.

Cengkeh (Syzygium arimaticum, L)
Cengkeh dengan nama latin Syzgium aromaticum. L. Bunga cengkeh yang berasa pedas mengandung minyak atsiri yang mempunyai fungsi anestetik dan antimikrobia, sehingga sering digunakan untuk menghilangkan bau nafas dan mengobati sakit gigi. Selain minyak atsiri, bunga cengkeh juga mengandung senyawa kimia yang disebut eugenol, asam alenoat, asam galatanat, fenilin, kanyofilin, resin dan gom. Khasiat dari cengkeh selain untuk mengobati sakit gigi, dapat juga membantu melegakan perut, mengobati batuk, kolera, meningkatkan denyut jantung, mengobaticampak dan menghitamkan alis mata.

Jahe (Zingiber officinale)
Jahe dengan nama latin Zingiber Officinale sudah banyak dikenal masyarakat. Jahe adalah tanaman rimpang yang sangat popular sebagai rampah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa pedas yang dimiliki jahe disebabkan adanya senyawa keton bernama zingeron. Sebagai bahan makanan dan minuman, rimpang jahe lebih terkenal sebagai obat. Khasiat dari rimpang jahe dapat mengobati beberapa penyakit diantaranya sebagai berikut: menyembuhkan batuk kering, radanhg tenggorokan, sebagai tonikum, menambah nafsu makan, rematik, sakit kepala, perut kembung, gatal-gatal, influenza, epilepsi, cacar air, sakit maag, menurunkan panas anak.

Lidah Buaya (Aloe vera L)
Lidah buaya dengan nama lain Aloe vera, L sudah banyak dikenal masyarakat, biasanya digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka dan untuk perawatan kulit. Lidah buaya mengandung antrakinin, barbalin, isobarbaloin, aloeemodin, aloenin aloesin, hidroksianidin, acemanan, asam salisilat, saponin, sterol, triterpenoid, flavonoida, tannin, polifenol, juga terdapat mineral-mineral seperti K, Ca, N, Co dan C dan vitamin A, B6, B12, C dan E. Khasiat dari lidah buaya bagi kesehatan yaitu sebagai antiinflamasi, antijamur, antibakteri, membantu proses regenerasi sel, menurunkan kadar gula bagi penderita diabetes, mengontrol tekanan darah, menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit kanker, mencegah rambut rontok, meremajakan sel kulit, membantu pengobatan sembelit, menyuburkan rambut serta dapat digunakan sebagai nutrisi pendukung bagi orang yang memiliki kanker serta penderita HIV/AIDS.

Lengkuas (Alpinia galanga, L)
Lengkuas dengan nama latin alpinia galangal, L lebih banyak dikenal para ibu karena sering digunakan sebagai bumbu dapur, yaitu untuk penyedap masakan. Ada dua jenis lengkuas yaitu lengkuas putih (Alpini galanga, L) yaitu rimpang lengkuas yang umbi (akar) nya berwarna putih, biasanya sering digunakan sebagai penyedap masakan. Lengkuas merah (Apinia purpurata, k. Schum) yaitu rimpang yang umbi (akar) nya berwarna merah, biasanya sering digunakan sebagai obat. Rimpang lengkuas mengandung minyak atsiri, minyak terbang, eugenol, seskuiterpen, pinen, metal sinamat, kaemferida, galangan, galangol, flavonoida, polifenol dan Kristal koning. Khasiat dari lengkuas dapat mengobati rematik, sakit limfa, menambah nafsu makan, mengobati bronchitis, campak, radang kembung, menghilangkan bercak-bercak kulit dan tahi lalat, mempercepat pembersihan rahim serta mengobati panu.

Melati (Jasminum sambac, Ait)
Melati dengan nama latin Jasminum sambac, Ait memiliki banyak manfaat. Melati mengadung senyawa-senyawa kimia yang besar manfaatnya untuk pengobatan. Kandungan kimia yang terkadung tersebut diantaranya indol, benzyl, lively-lacetaat. Khasiat dari melati yaitu dapat mengobati sakit mata, bengkak akibat serangan lebah, menghentikan asi yang keluar berlebihan, demam, sakit kepala dan sesak nafas.

Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa)
Mahkota dewa dengan nama latin Phaleria macrocarpa dikenal sebagai salah satu tanaman obat di Indonesia. Tanaman ini banyak ditanam karena memiliki banyak khasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat adalah batang, daun dan buah. Batangnya dapat mengobati kanker. Sedangkan daunya dapat mengobati lemah syahwat, disentri. Alergi dan tumor. Kandungan kimia yang terdapat pada buah mahkota dewa adalah sebagai berikut. Alkaloid yang bersifat deksifikasi dan dapat menetralisir racun dalam tubuh. Saponin yang bermanfaat sebagai sumber antibakteri dan antivirus, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan vitalitas, mengurangi kadar gula dalam darah, mengurangi penggumpalan darah. Flavonoida, yang berfungsi untuk melancarkan peredaran darah keseluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah, mengurangi risiko penyakit jantung koroner, mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penimbunan lemak pada dinding pembuluh darah, antiinlamasi (antiradang), sebagai antioksidan, membantu mengurangi sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan. Polyfenol berfungsi sebagai antihistamin (antialergi).

Selama ini daun dan buah mahkota dewa dimanfaatkan masyarakat Indonesia sebagai obat penyakit kulit, gatal-gatal, pertanda adanya alergi terhadap agen tertentu yang mendorong sel-sel tubuh mengeluarkan histamine. Khasiat lain dari mahkota dewa yaitu sebagai obat alami kanker, obat diabetes mellitus, obat sakit jantung, obat hipertensi dan obat lemah syahwat.

Kumis kucing (Orthosiphon aristatus, Mig)
Kumis kucing dengan nama latin Orthosiphon aristatus Mig adalah dikenal sebagai tanaman obat. Daun kumis kucing mengandung orthosiphon glukosida, zat samak, minyak atsiri, minyak lemak, saponin, sapofonin, garam kalium dan myonositol. Bagian tanaman kumis kucing yang digunakan sebagai obat adalah semua bagian tanaman. Dalam keadaan basah atau kering (diangin-anginkan terlebih dahulu, kemudian dijemur di panas matahari). Khasiat daru kumis kucing yaitu dapat mengobati infeksi ginjal, infeksi kandung kemih, kencing batu, encok, peluruh air seni, menghilangkan panas dan lembab dan mengobati radang atau bengkak.

Tempuyung (Sonchus arvensis, L)
Tempuyung mengandung oc-laktoserol, P-lakatoserol, manitol, jinositol, silica, kalium-flavonoid, saponin, politenol, alfa-lactocerol, beta-lactocerol dan taraksasterol. Khasiat dari tanaman tempuyung diantaranya yaitu dapat mengobati kencing batu, batu empedu, disentri, wasir, rematik radang usus buntu, radang payudara, bisul, darah tinggi dan luka bakar.

Sambiloto ( Andrographis paniculata Ness)
Tanaman sambiloto memiliki banyak khasiat, diantaranya dapat mengobati hepatitis, infeksi saluran empedu, disentri, diare, influenza, radang amandel, malaria, radang paru, radang saluran pernafasan, radang usus buntu, sakit gigi, demam, kencing manis, batuk rejam, sesak nafas, darah tinggi.

Selain tanaman diatas, masih banyak jenis rempah-rempah, tanaman hias dan tanaman liar lainnya yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional, diantaranya kencur, ketumbar, kunir putih, pala, turi, waru, Dengan mengetahui banyaknya manfaat dari tanaman obat ini, alangkah baiknya kita menanamnya disekitar perkarangan rumah. Ciptakan lingkungan sekitar Anda dengan Apotek hidup dari tanaman rempah dan tanaman liar yang merupakan sumber obat  (**)