BELITUNG, LASPELA – PT Jasa Raharja Cabang Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menggelar Focuss Group Discussion (FGD) bersama Forum Komunikasi Lalu Lintas Angkutan Jalan Kabupaten Belitung pada Kamis (16/11/2023) bertempat di Ruang Rapat dinas Perhubungan, Kabupaten Belitung. Kegiatan FGD kali ini mengambil tema “Rencana Aksi Keselamatan LLAJ Guna Mewujudkan Berlalulintas yang Berkeselamatan” dalam upaya pencegahan kecelakaan lalu lintas di wilayah Provinsi Bangka Belitung, dengan melibatkan 5 pilar keselamatan lalu lintas antara lain Satlantas Polres Belitung, Dinas Perhubungan Kabupaten Belitung, Dinas Perhubungan Kabupaten Belitung Timur, PT Jasa Raharja Cabang Bangka Belitung, PUPR Kabupaten Belitung, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Belitung, Ramansyah, Kanit Kamsel Satlantas Polres Belitung, Pirhot Lubis, Petugas Samsat Belitung, M. Ardy Fagumi, Petugas Samsat Belitung Timur, Akhsan Ahimsa serta perwakilan dari instansi dan stakeholder terkait lalu lintas lainnya.
Kepala Cabang PT Jasa Raharja Babel melalui Petugas Samsat Belitung, Ardy menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting sebagai wadah merumuskan upaya-upaya pencegahan kecelakaan dalam rangka menekan angka kecelakaan.
“Kami sangat mendukung kegiatan ini, sehingga diharapkan dapat melahirkan program-program maupun inovasi yang akan berdampak pada penurunan angka kecelakaan lalu lintas,” katanya.
Ardy menambahkan angka kecelakaan pada tahun 2023 di Babel meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2022. Berdasarkan data penyerahan santunan PT Jasa Raharja tahun ini mencapai Rp10 miliar rupiah, jumlah ini meningkat 15% dibandingkan tahun sebelumnya, dan menjadi enam teratas pertumbuhan tertinggi secara nasional.
“Ini tentunya harus menjadi perhatian kita bersama, dan menjadi fokus para stakeholder di bidang lalu lintas agar angka kecelakaan dapat ditekan,” tambahnya.
Ardy menambahkan di Kabupaten Belitung berkontribusi terhadap 7,4 % dari total penyerahan santunan di tahun 2023.
“Sampai dengan bulan Oktober 2023 penyerahan santunan di Kabupaten Belitung sebanyak 746 Juta turun 0,15 % dibandingkan tahun 2022, Sedangkan di Kabupaten Belitung Timur berkontribusi terhadap 5,03 % dari total penyerahan santunan di tahun 2023. Sampai dengan bulan Oktober 2023 penyerahan santunan di Kabupaten Belitung sebanyak 506 Juta naik 0,26 % dibandingkan tahun 2022,” jelasnya.
Ardy menjelaskan, menurut demografinya korban kecelakaan mayoritas adalah laki-laki yang berada dalam usia produktif.
“Korban kecelakaan hampir 70% nya berada dalam usia produktif, dan mayoritas adalah pelajar dan mahasiswa, data ini tentunya cukup memprihatinkan, karena berdasarkan studi dari beberapa Universitas di Indonesia, kecelakaan dapat menyebabkan kemiskinan dengan prosentase sebesar 62%,” jelasnya.
Ardy menyampaikan ada beberapa kriteria penyebab terjadinya kecelakaan antara lain faktor kendaraan, faktor jalan, faktor lingkungan dan faktor kelalaian manusia.
“Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung faktor kelalaian manusia merupakan faktor utama penyebab terjadinya kecelakaan, antara lain karena kelelahan, mengantuk, tidak fokus, menggunakan hp, kurangnya pengetahuan berkendara, dan faktor kelalaian manusia lainnya, atas dasar ini lah nantinya Jasa Raharja Bersama para stakeholder akan membuat program-program pencegahan kecelakaan,” ujarnya.
Adanya FGD FKLL ini diharapkan menjadi momentum untuk melakukan evaluasi bersama para pemangku kepentingan sehingga angka kecelakaan lalulintas dapat ditekan salah satunya melalui operasi gabungan, sosialisasi safety riding kepada Pengajar dan Pelajar melalui program Pengajar Peduli Keselamatan Lalu Lintas.
“Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini dapat tercapai, yakni menekan angka kecelakaan lalu lintas serta menurunkan fatalitas korban, yang lebih penting dapat terwujudnya lalu lintas yang berkeselamatan di Kabupaten Be;itung dan Kabupaten Belitung Timur,” pungkasnya. (ril/chu)