SUNGAILIAT, LASPELA — Nelayan asal Sinar Jaya Sungailiat, Cecep mengaku hasil tangkapan cumi atau sotong mencapai 10 hingga 20 kilogram dalam sehari.
Pria 35 tahun itu mengatakan, jika saat ini memang tengah musim cumi, sehingga sudah beberapa pekan ini hasil tangkapannya mengalami peningkatan.
“Begitulah kehidupan menjadi nelayan. Ada waktu panennya ada waktu panckeliknya juga,” kata Cecep, Rabu (8/11/2023).
Kendati demikian, ia tak menampik akibat banjir cumi ini harga di kalangan tengkulak mengalami penurunan.
“Kemarin tengkulak masih ambil cumi Rp 85 ribu per kilogram. Tapi karena sekarang ini banjir cumi, hari ini harga beli di tingkat tengkulak turun menjadi Rp 68 ribu per kilogram,” sebutnya.
Selain cumi, Cecep juga mengatakan banyak nelayan yang juga membawa hasil tangkapan ikan tenggiri.
“Sekarang banyak juga nelayan membawa pulang hasil pancingan ikan tenggiri. Biasanya tenggiri ini panen pada musim ombak besar. Jadi ini seperti bonus untuk kami, dan dijual dengan harga Rp70 sampai 75 ribu per kilogram,” ujarnya.
Bahkan, kata Cecep, musim teduh ini memang menjadi moment panen cumi, sehingga para nelayan yang sempat beralih profesi sebagai penambang, saat ini kembali melaut untuk mencari cumi.
“Banyak yang kembali ke profesi awalnya sebagai nelayan. Yang tadinya sempat menjadi penambang sekarang kembali melaut,” tukasnya.
Nelayan yang menambatkan perahunya di Pantai Matras ini menggunakan perahu berkapasitas 40 PK membutuhkan modal untuk sekali melaut sebesar Rp300 ribu. Dirinya berangkat sore hari hingga dini hari di area Laut Bedukang untuk mengais rezeki. (mah)