BUMD Babar akan Kelola KIPT Tanjung Ular?

BANGKA BARAT, LASPELA – Kawasan Industri Pelabuhan Terpadu (KIPT) Tanjung Ular yang berada di Desa Air Putih, Kecamatan Mentok saat ini masih dikelola oleh KSOP Kelas IV Mentok. Rencananya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Barat (Babar) akan mengelola melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Namun rencana ini terkendala dengan sistem Online Single Submission (OSS) atau perizinan berusaha terintegrasi.

“Dikarenakan sistem OSS sekarang, dia tidak mengcover badan usaha, harus pakai perseroan. Sementara aturan terbaru, perseroan, terutama perusahaan daerah dia harus diajukan ke kemendagri. Setelah dievaluasi kemendagri, baru diajukan ke DPRD untuk dibuat perda,” kata Wabup Babar, Bong Ming Ming, Rabu (1/11/2023).

Saat ini, proses evaluasi di Kemendagri untuk BUMD yang akan kelola kawasan Tanjung Ular telah dilakukan. Namun, kata dia, Kemendagri meminta Pemkab Babar untuk menghitung minimize optimis. Setelah ini selesai, rencananya tahun 2024 BUMD sudah bisa diajukan ke DPRD untuk dibuat Perda.

“Baru setelah itu, baru kita bisa lakukan pengelolaan KIPT Tanjung Ular. Saat ini Tanjung Ular masih dicover KSOP, oleh karena itu ketika BUMD sudah kelola ini akan banyak manfaatnya diharapkan untuk daerah. Karena beberapa daerah itu maju ketika dia memiliki pelabuhan,” katanya.

“Contoh Singapura, Batam, Jakarta dan di beberapa wilayah lain termasuk Surabaya punya pelabuhan. Karena itu ke luar masuk barang. Kita harap Tanjung Ular ini tidak hanya sekadar mengcover Bangka saja, tetapi bisa Sumatera bagian Selatan,” ungkapnya.

Menurut Bong Ming Ming, Tanjung Ular bisa jadi pelabuhan transit karena kawasan ini bersama Tanjung Api-api dan Lampung pernah masuk kajian pengembangan kawasan pelabuhan. Kebetulan, di Kecamatan Mentok daerah Tanjung Ular yang jadi kawasan pengembangan pelabuhan.

“Karena dari letak geografisnya, terus bentang alam semuanya sangat mendukung. Dan saya sangat yakin kalau ke depan Tanjung Ular bisa menjadi pelabuhan internasional. Pada prinsipnya, komunikasi yang kita bangun dengan beberapa perusahaan di Babar mereka menyambut positif,” katanya.

Seperti contoh PT Timah Tbk, PT GSBL dan beberapa perusahaan lain yang mau bermitra dengan KIPT Tanjung Ular untuk mobilisasi barang. Bong Ming Ming mengatakan, perusahaan ini siap melakukan kerja sama dengan Pemkab Babar untuk melakukan pengembangan pelabuhan tersebut.

“PT GSBL mungkin dari sisi yang lain ya nanti kerja samanya, PT Sawindo kalau tangki minyaknya masih di daerah Pangkalbalam untuk alur masuk pupuk, mungkin pada akhirnya akan mengarah ke Tanjung Ular. Intinya banyak perusahaan yang mau kerja sama. Karena di sana bukan hanya untuk kapal saja, ada BBM, air, persampahan, logistik dan sebagainya,” jelasnya.

Ia berharap, dengan kehadiran KIPT Tanjung Ular tersebut mamu memberikan efek peningkatan ekonomi bagi daerah khususnya untuk masyarakat sekitar kawasan. Baik itu menyerap tenaga kerja, PAD dan lainnya. (oka)