PANGKALANBARU, LASPELA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia menggelar Kelas Pemuda dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Anti Korupsi di Hotel Novotel Kabupaten Bangka Tengah, Rabu (18/10/2023).
Kegiatan dibuka langsung oleh Pj Gubernur Babel, Suganda Pandapotan Pasaribu dihadiri juga Pelaksana Harian Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Johnson Ridwan Ginting, Inspektur Inspektorat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Susanto, serta unsur forkopimda.
Kegiatan tersebut diinisiasi oleh KPK RI, diikuti ratusan peserta yang berasal dari mahasiswa, pemuda, dan organisasi masyarakat serta LSM mengusung tema “Partisipasi Pemuda dan LSM Membangun Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Bebas dari Korupsi”.
Pelaksana Harian Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Johnson Ridwan Ginting menjelaskan tujuan dilaksanakannya kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman pemuda akan dampak dan permasalahan kejahatan korupsi sehigga dapat berperan aktif dalam pencegahannya di daerah khususnya di Bangka Belitung.
“Melalui kegiatan ini kita mengajarkan kepada peserta apa itu perbuatan korupsi, dampaknya apa serta apa yang harus dilakukan pemuda dalam kapasitasnya. Terus kita ajarkan juga bagaimana mereka bisa menulis, kita ajarkan juga potensi-potensi yang terjadi di lingkungan sekitar mereka, dan bagaimana mereka menyikapi permasalahan yang dianggap kurang baik, serta kita ajarkan juga kepada mereka bagaimana menyebarkan rencana aksi virus-virus anti korupsi ,” ujar Jhonson kepada awak media.
Dia menyebutkan, melalui kegiatan ini KPK ingin meningkatkan kapabilitas pemuda dan LSM untuk berperan secara aktif memberantas korupsi baik dalam bidang pendidikan, pencegahan maupun penindakan tindak pidana korupsi.
“Harapan kita kepada pemuda dan LSM disini (Babel-red) ketika mereka paham, mereka tidak salah mengerti, karna ini sering terjadi ada laporan masuk ke KPK misal Bupati masuk ke Cafe pasti melakukan perbuatan korupsi, dan ini pasalnya gak ada. Jadi jangan sampai isu-isu seperti ini mempengaruhi di dalam masyarakat,” ucapnya.
Jika ingin mewujudkan Indonesia bebas dari korupsi maka pemuda menjadi salah satu kekuatan utama untuk mendukung keberhasilan.
“Maka itu diharapkan kepada pemuda menjadi penyebar virus-virus anti korupsi, sehingga mereka bisa menjalankan integritas, menjunjung kejujuran, bisa bertanggung jawab sehingga di kemudian hari mereka bisa menjadi orang yang berguna. Karena saya yakin, pemuda yang pada saatnya nanti akan menjadi pemimpin bangsa. Dan ketika menanamkan ini sejak dini maka kita yakin bahwa peluang Babel ini akan maju tanpa ada korupsi,” tutupnya.(chu)