72 Tahun Indonesia Merdeka, Saatnya Dikagumi Negara Lain

Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri. (Istimewa)

PRESIDEN kelima RI Megawati Soekarnoputri menghadiri upacara kemerdekaan Indonesia ke-72 tahun di Istana Merdeka, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis 17 Agustus 2017.

Kepada wartawan Megawati mengatakan, Indonesia sudah merdeka selama 72 tahun. Seharusnya Indonesia bisa menjadi negara yang dikagumi dan disegani bangsa-bangsa lain di dunia. Pengembangan ilmu pengetahuan, sebut Megawati, menjadi cara ampuh mewujudkan hal itu.

“Bung Karno selalu katakan setelah kita merdeka maka diri kita telah membuat jembatan emas. Saya waktu kecil sering berimajinasi, jembatan saja emas, lalu yang mau dibangun dari jembatan itu apa? (Rupanya) yang dimaksud jembatan emas, kalau kita bangun Indonesia, maka harusnya kita membangun negeri yang luar biasa yang dikagumi negara lain,” kenang Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) itu.

Terkait pengembangan ilmu pengetahuan, dia mengatakan, tidak ada negara yang besar tanpa ditopang dengan badan penelitian yang kuat. Ia mendorong agar lembaga penelitian diperkuat dan anggaran penelitian ditambah guna kepentingan bangsa.

“Saya sangat antusias kalau bicara ilmu pengetahuan dan pengembangan karena itu tanda maju mundur suatu bangsa, bahkan peradaban manusia secara umum. Tidak ada negara yang tidak ditopang lembaga pengetahuan,” ujar Megawati dinukil dari laman Media Indonesia.

Menurutnya, sejarah membuktikan bahwa negara ataupun kerajaan masa lalu menjadi besar karena maju dalam hal ilmu pengetahuan. Contohnya saja, Mesir, Irak, dan Kerajaan Romawi. Piramida di Mesir, lanjut dia, merupakan contoh nyata kemajuan pengetahuan tanpa teknologi modern.

“Saya pernah ke sana dan bertanya ke profesor yang ahli purbakala dan sejarah. Sebagai kurator, beliau katakan sampai saat ini, walau minta bantuan banyak ahli pun, belum dapat menemukan bagaimana teknologi dan hitung­an pada masa itu (mampu membangun piramida),” ujarnya.

Ia berharap agar lembaga penelitian yang ada di Indonesia diperkuat anggarannya dan semakin terhubung dengan kampus-kampus. “Jadi diminta saja begitu lo, anggaran penelitian 2,5% dari APBN, karena ini penting,” tegas dia.

Megawati mengakui, membangun Indonesia tidak mudah karena begitu beragam dari sisi suku, agama, ras, dan antargolong­an. Oleh karena itu, ia mendukung Presiden Joko Widodo yang berani menge­luarkan Perppu 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Masyarakat. (mediaindonesia)