Cabor Pencak Silat Gunakan Aturan Baru, DT Didatangkan dari Pusat

BANGKA BARAT, LASPELA – Delegasi Teknis (DT) pada pertandingan cabang olahraga (cabor) silat didatangkan dari Pengurus Besar (PB) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Titi Hayati pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VI Bangka Belitung (Babel) di Bangka Barat (Babar). Hal itu dikarenakan pertandingan cabor pencak silat Porprov VI Babel yang mulai berlangsung pada Minggu (20/8/2023) hari ini di Gedung Majapahit Unmet, Kecamatan Mentok, Bangka Barat (Babar) menggunakan peraturan terbaru.

“Jadi pertandingan tahun 2022 ini kami mulai sosialisasikan dan berlaku tahun 2023 makanya PB Porprov VI Babel langsung meminta PB IPSI untuk menjadi delegasi teknis dalam mengawal pertandingan cabor pencak silat di porprov ini,” katanya.

Dalam aturan terbaru, dia mengatakan bahwa pertandingan pencak silat lebih banyak terjadi pertarungan sehingga pesilat memerlukan fisik dan stamina yang lebih. Ini dikarenakan kembangan sudah berkurang dan pesilat tidak lagi boleh banyak menarik nafas.

“Sekarang sudah tidak bisa tarik nafas dan harus terus fight. ketika atlet banyak tarik nafas akan kena hukuman dan untuk aturan sekarang gampang mengumpulkan nilai tapi gampang juga kehilangan nilai, tergantung berat tidaknya pelanggaran,” ungkapnya.

Selain mengurangi pelanggaran, pesilat mulai dari sekarang diminta harus lebih memperkaya teknik-teknik. Pasalnya, cabor pencak silat bukan lagi menjadi ajang untuk bela diri saja namun sudah lebih dikembangkan untuk tanding.

“Semakin berat pelanggaran semakin banyak dikurangi nilainya termasuk juga kalau ada sikap dari pelatih yang melanggar kode etik di gelanggang ketika bertanding itu dampaknya bisa ke atlet. Atletnya nanti kena hukuman juga dan berkurang nilanya,” jelasnya.

Dalam aturan terbaru, tim manajer dan pelatih serta pendukung harus lebih tertib karena di lapangan ada Komisi Disiplin yang memantau pertandingan. Ketika ada yang melanggar, maka Komisi Disiplin akan memberikan sanksi berupa kartu.

“Pelanggar seperti manajer, pendukung dan pelatih nanti akan dilapor ke penyelenggara yaitu pengprov dan diberikan sanksi. Jadi sudah tidak bisa sekarang lempar juri atau kursi dan lain sebagainya. Yang melanggar mungkin akan dibanned selama beberapa periode,” jelasnya. (oka)