PANGKALPINANG, LASPELA — Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Suganda Pandapotan Pasaribu sengaja mengumpulkan pimpinan dan awak media di kediaman dinasnya, Mahligai Serumpun Sebalai, Senin (14/8/2023).
Dalam pertemuan itu, Suganda yang menggantikan Ridwan Djamaluddin sebagai Pj Gubernur itu merasa media di Babel membuat kisruh di masyarakat dengan pemberitaan yang dianggapnya kurang berimbang.
“Beberapa terakhir ini menurut saya terjadi kisruh dimana siapa yang ditunjuk menjadi Pj Gubernur, maling besar, PPDB, gule kabung, staf khusus dan LHKPN saya masih terus diulang-ulang pemberitaannya. Saya minta jangan dibesar-besarkan lagi, kita selesaikan hari ini,” ujarnya, di hadapan puluhan wartawan.
Bukan itu saja, terkait dengan maling besar sejak dua bulan dirinya menjabat pemberitaan tersebut banyak yang tidak berimbang karena tanpa ada konfirmasi orang yang bersangkutan sehingga menimbulkan dampak yang tidak bagus dan membuat suasana di masyarakar tidak kondusif.
“Saya tidak mungkin membohongi siapapun meski saya dilaporkan ke polisi, tidak mungkin saya harus melaporkan orang itu. Saya alumni Lemhannas, isu maling besar jangan diangkat lagi, selesai sudah tolong jangan diangkat lagi biarlah APH yang bergerak sendiri karena kasihan orang yang tidak tersentuh nanti jadi tersentuh. Saya tidak ingin mencari orang-orang korupsi,” pintanya.
Dalam pertemuan itu, ia juga membahas banyak hal, selain maling besar Suganda juga membahas terkait adanya permasalahan tentang penerimaan peserta didik baru (PPDB) dj Babel, yang beberapa waktu lalu bahkan sempat didemo oleh warga.
Suganda menyebutkan bahwa Pemprov Babel dapat penilaian terbaik dari pemerintah pusat sebagai penyelenggaran PPDB terbaik dari provinsi lainnya.
“PPDB kita termasuk yang terbaik karena tidak ada titipan-titipan siapapun. Dan untuk LHKPN saya yang terus-terusan diangkat media sampai saya di hubungi orang pengadilan, saya di daerah punya rumah sendiri dengan luas setengah hektar. Di Jakarta juga Saya ada 11 rumah tapi sudah saya jual beberapa karena saya tidak mau korupsi,” terangnya.
Sekjen Ombudsman RI itu menyebutkan, untuk persoalan staf khusus Pj Gubernur Babel itu sudah menjadi hak Gubernur dalam mendukung kerjanya dan sejak ada kisruh terkait staf khusus, dari 10 staf khusus ada 2 orang yang mengundurkan diri karena tidak ingin berpolemik dengan media.
“Karena ada polemik dari kemarin, sekarang 2 orang stafsus saya mengajukan pengunduran diri di tanggal 1 september besok. Salah satu stafsus Saya adalah Kakak kandung saya lulusan politik dari UNSRI yang selalu menemani saya sampai malam untuk bekerja dan itu tidak salah karena hak saya yang menunjuk siapa. Bahkan ada 2 orang hak yang dapat membantu saya di rumah dinas ini tapi tidak saya gunakan. Jadi tolong jangan diangkat lagi ini,” jelasnya.
Dihadapan awak media, Suganda mengatakan tujuan dari diskusi ini selain silaturahmi, juga memastikan bahwa masyarakat memiliki akses yang cukup terhadap informasi terkait kebijakan, program dan kegiatan pemerintah, hal ini dilakukan agar media dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat, dapat dilakukan dengan lengkap, dan berimbang.
“Saya berharap teman-teman media dapat mengonfirmasikan terlebih dulu tentang isu berita-berita yang akan dinaikkan, sehingga dalam memberikan informasi dapat menghasilkan berita yang berimbang,” ucapnya.
Pertemuan ini, selain dibadiri pimpinan dan awak media, juga dihadiri pejabat terkait di lingkungan Pemprov Babel. (chu)