SUNGAILIAT, LASPELA — Kementerian Sosial Republik Indonesia (RI) akan memberikan ruang bagi istri nelayan dengan memberikan pelatihan pengolahan makanan berbahan dasar ikan, sebagai upaya pemberdayaan perempuan dalam membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga.
“Misalnya hasil tangkapan nelayan berjumlah 20, sementara permintaan di pasar hanya 10. Jika sisanya (10) dipaksa dijual, maka harganya akan turun,” katanya, Selasa (4/7/2023).
“Nah, untuk mengatasi hal ini maka yang 10 tadi kita olah menjadi bahan makanan. Nanti para istri nelayan akan dilatih untuk mengolah ikan hasil tangkapan suaminya di laut menjadi makanan olahan yang berkualitas dengan nilai jual tinggi, sehingga membantu pendapatan keluarga,” tambah Risma.
Pelatihan pengolahan hasil perikanan, kata mantan Wali Kota Surabaya ini, sudah dilakukan di sejumlah daerah di Indonesia seperti di Cilincing, bahkan masyarakat di pesisir Papua.
“Masyarakat nelayan mulai sekarang dituntut mampu berfikir masa depan, tetap semangat dan optimis. Anak – anak nelayan harus lebih maju dan berkembang dibandingkan orang tuanya,” ucapnya.
Pihaknya menilai, Provinsi Bangka Belitung (Babel) kaya akan potensi sumber daya laut seperti berbagai jenis ikan, sehingga harus dimanfaatkan untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat.
“Jangan sampai potensi kekayaan alam laut yang melimpah tidak dimanfaatkan, sehingga seperti ayam mati di lumbung padi,” tandasnya. (mah)