Ada 311 Balita Stunting di Kabupaten Bangka, Tertinggi di PKM Petaling

SUNGAILIAT, LASPELA — Sebanyak 311 balita di Kabupaten Bangka mengalami stunting. Dari jumlah tersebut, sebaran tertinggi berada di wilayah kerja Puskesmas Petaling yang mencapai 87 balita.

Data ini diambil berdasarkan pengukuran status gizi balita pada bulan penimbangan Februari 2023 dari 12 puskesmas yang ada di Kabupaten Bangka.

“Totalnya ada 311 balita atau 1,27 persen dari 24.560 balita yang kita ukur,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangka dr Then Suyanti, Selasa (20/6/2023).

Sementara untuk jumlah terendah kasus stunting, kata dr Then, berada di wilayah kerja Puskesmas Sungailiat yang hanya tercatat tiga balita dari 1.826 balita yang diukur, disusul Puskemas Puding Besar sebanyak 4 balita dari 1.922 balita.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka terus memperkuat koordinasi lintas sektor sebagai upaya mempercepat penanganan kasus stunting di daerah itu.

Wakil Bupati Bangka, Syahbudin mengatakan, koordinasi lintas sektor ini merupakan bagian dari lima pilar penanganan stunting yang saat ini menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.

Pasalnya, kasus stunting menjadi faktor yang mempengaruhi kualitas sumber daya manusia (SDM). Sehingga, pencegahan stunting harus dilakukan sejak dini atau dalam kandungan.

“Saya berharap semua pihak dapat melakukan sinkronisasi sinergitas program yang untuh, menyeluruh dan terpadu dengan meningkatkan cakupan pelayanan kekelompok sasaran yang meliputi, remaja putri, calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, ibu menyusui dan anak usia nol sampai 59 bulan,” kata Syahbudin, di Sungailiat, Senin (19/6/2023) kemarin.

Sebelumnya, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bangka Belitung (Babel), Fazar Supriadi Sentosa menyebutkan, Kabupaten Bangka terbilang masih rendah dalam realisasi BOKB stunting, tetapi angka kasus stunting terbilang rendah atau 311 kasus dibanding kasus yang sama di Kabupaten Bangka Selatan. (mah)