Pemkab Bangka Diminta Percepat Serap Dana Penanganan Stunting

SUNGAILIAT, LASPELA —  Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bangka Belitung (Babel), Fazar Supriadi Sentosa meminta pemerintah Kabupaten Bangka dapat mempercepat realisasi penggunaan Biaya Operasional Keluarga Berencana (BOKB).

“Saya minta pemerintah Kabupaten Bangka melalui dinas berwenang dapat mempercepat realisasi BOKB, karena di dalam anggaran tersebut terdapat anggaran khusus penanganan stunting,” kata Fazar Supriadi Sentosa di Sungailiat.

Tercatat dari Rp3,6 miliar BOKB yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), pemerintah Kabupaten Bangka baru merealisasikan sebesar 7,6 persen atau sebanyak Rp278 juta lebih.

Realisasi BOKB tersebut lebih rendah dibanding dengan daerah lain di Provinsi Kepulauan Babel meskipun BOKB Kabupaten Bangka angkanya lebih banyak.

Dikatakannya, BOKB untuk penanganan stunting terendah di Belitung Timur sebesar Rp2,4 miliar lebih dengan realisasi sudah mencapai 14,52 persen.

Fazar mengakui, meskipun Kabupaten Bangka terbilang masih rendah dalam realisasi BOKB stunting, tetapi angka kasus stunting terbilang rendah atau 311 kasus dibanding kasus yang sama di Kabupaten Bangka Selatan.

Dia menilai rendahnya koordinasi lintas sektor menjadi kendala terbesar dalam penanganan stunting, seharusnya antar instansi pemerintah harus mempunyai komitmen bersama dalam penanganan stunting.

Ia memberikan apresiasi kepada pemerintah Kabupaten Bangka yang dianggap berhasil dalam penanganan stunting bahkan berhasil meraih peringkat satu dalam penilaian kinerja delapan aksi konvergensi penurunan stunting tahun 2022 yang diselenggarakan Pemprov Babel.

Fazar mendorong dan mengajak keterlibatan semua pihak untuk mempercepat penurunan stunting di Babel, termasuk keterlibatan orang tua atau keluarga, karena keluarga adalah aktor utama yang harus memahami bagaimana cara mencegah stunting, mulai dari edukasi makanan bergizi hingga upaya lainnya. Dinas terkait, melakukan intervensi dari berbagai sektor, ekonomi, kesehatan, edukasi dan lainnya.(mah)