SUNGAILIAT, LASPELA — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka terus memperkuat koordinasi lintas sektor sebagai upaya mempercepat penanganan kasus stunting di daerah itu.
Wakil Bupati Bangka, Syahbudin mengatakan, koordinasi lintas sektor ini merupakan bagian dari lima pilar penanganan stunting yang saat ini menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Pasalnya, kasus stunting menjadi faktor yang mempengaruhi kualitas sumber daya manusia (SDM). Sehingga, pencegahan stunting harus dilakukan sejak dini atau dalam kandungan.
“Saya berharap semua pihak dapat melakukan sinkronisasi sinergitas program yang untuh, menyeluruh dan terpadu dengan meningkatkan cakupan pelayanan kekelompok sasaran yang meliputi, remaja putri, calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, ibu menyusui dan anak usia nol sampai 59 bulan,” kata Syahbudin, di Sungailiat, Senin (19/6/2023).
Dalam penyelenggaraan dan penanganan stunting, kata Plt Bupati Bangka ini, terdapat indikator pencapaian target yang harus dilakukan oleh semua pihak.
“Penguatan sinergi dan kepedulian TPPS (tim percepatan penurunan stunting) sangat dibutuhkan untuk mengetahui kompetensi program yang akan dilaksanakan oleh organisasi perangkat daerah yang terkait,” jelasnya.
Bukan hanya pemerintah, koordinasi lintas sektor ini juga melibatkan peran swasta yang merupakan bentuk komitmen dalam memaksimalkan penanganan stunting di lokasi fokus (lokus).
“Pemerintah menetapkan stunting menjadi isu prioritas dalam rencana pembangunan jangka panjang, menengah Nasional 2020-2024 dengan target sasaran penurunan kasus stunting yang segnifikan atau mencapai 14 persen,” tandasnya. (mah)