PANGKALPINANG, LASPELA – Festival Pasir Padi jilid tiga akan digelar pada 22 Juni 2023 mendatang. Festival Pasir Padi kali ini mengusung tema Tongin Fangin Jitjong atau disebut juga Festival Peh Cun. Karena digelar bersamaan dengan perayaan Peh Cun juga dikenal dengan tradisi telur mentah yang bisa berdiri.
Festival yang akan digelar di Pantai Pasir Padi ini, akan dibuat meriah dengan adanya tiga rangkaian acara sekaligus, salah satunya akan masuk dalam rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) mendirikan 2023 butir telur.
Kepala Bidang Pemasaran, Dinas Pariwisata Kota Pangkalpinang, Elita mengatakan jika rekor muri mendirikan telur ini akan digelar pada pukul 10.00 wib sampai dengan pukul 12.00 wib, ini menjadi agenda yang paling ditunggu-tunggu.
“Seperti tema yang kita usung, jika Bangka ini semua seperti Melayu, Etnis Tionghoa serta beragam suku budaya lain itu saling berhubungan erat satu sama lain, kebetulan tanggal 22 Juni nanti etnis Tionghoa itu mempunyai kepercayaan jika ditanggal itu dipercayai dapat mendapat keberkahan,” katanya, Rabu (31/5/2023).
Contohnya saja, misalkan minum atau mandi pada jam-jam tertentu dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, sedangkan dari sisi ilmiahnya pada saat itu telah dihitung gaya gravitasi yang sejajar.
“Sehingga dipercayai telur itu akan berdiri pada hari itu karena gaya gravitasi yang sejajar sehingga telur dapat berdiri. Jadi kita menggelar itu bukan asal-asalan tetapi ada maknanya, kalau menurut kepercayaan etnis Tionghoa kan seperti itu, tapi kalau kita muslim kan tidak mungkin, jadi kita ambil gravitasi yang sejajarnya,” ulasnya.
Tak hanya itu, ada juga Festival Barongsai yang akan diikuti oleh seluruh Barongsai di Provinsi Bangka Belitung (Babel). Barongsai sendiri merupakan cerminan akuluturasi antara budaya tiongkong dan budaya Indonesia.
“Kita juga menerima bagi tim-tim baru Barongsai yang mau ikut, kita sangat support sekali,” ujarnya.
Lalu yang terakhir ialah Lomba Merangkai Telur Seroja, dimana bunga seroja atau lotus ini kerap digunakan sebagai simbol dalam upacara keagamaan Hindu dan Buddha. Lomba merangkai telur seroja ini adalah lomba per grup, satu kelompok minimal 3 orang.
Sementara itu, Festival juga akan diramaikan senam bersama menggunakan musik dan lagu ciptaan dari staf-staf Dinas Pariwisata dan dimeriahkan dengan salah satu instruktur zumba, Ervina. (dnd)