PANGKALPINANG, LASPELA — Sejumlah ruas jalan nasional di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) masih menghadapi ancaman banjir, terutama saat intensitas hujan tinggi. Kondisi tersebut tidak hanya mengganggu kelancaran arus lalu lintas, tetapi juga berpotensi membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kepulauan Bangka Belitung, Susan Novelia, mengatakan pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap titik-titik jalan nasional yang rawan terdampak genangan dan banjir. Langkah ini menjadi dasar dalam menyusun strategi mitigasi agar dampak banjir dapat diminimalkan.
“BPJN Babel secara rutin memetakan ruas jalan nasional yang rawan banjir, terutama di daerah dengan sistem drainase yang kurang optimal dan wilayah cekungan. Ini menjadi perhatian serius karena menyangkut keselamatan dan kenyamanan masyarakat,” ujar Susan.
Ia menyebutkan, hasil koordinasi tercatat 18 kejadian bencana di Babel, mulai dari banjir, cuaca ekstrem, longsor dan pihak ya juga mewaspadai gelombang tinggi serta abrasi.
“Rawan longsor di Tanjung Kalian, kemudian ruas jalan macet kita tidak ada, sedangkan banjir ada enam titik, pertama di Air Bara, kemudian ruas Ibul – Kelapa, perbatasan Sungailiat – Pangkalpinang, ada di jembatan Selindung dan juga si Baturusa, ada juga Simpang Renggiang,” bebernya.
Menurut Susan, upaya mitigasi yang dilakukan tidak hanya bersifat reaktif saat banjir terjadi, tetapi juga preventif melalui peningkatan kualitas infrastruktur jalan. Beberapa langkah yang dilakukan antara lain normalisasi dan perbaikan saluran drainase, peninggian badan jalan di titik-titik tertentu, serta perbaikan struktur perkerasan yang rawan rusak akibat genangan air.
Selain itu, BPJN Babel juga menyiagakan tim lapangan untuk melakukan pemantauan intensif, khususnya pada musim hujan. Jika terjadi genangan yang berpotensi mengganggu lalu lintas, penanganan darurat segera dilakukan agar fungsi jalan tetap terjaga.
“Ketika terjadi banjir, tim kami langsung turun ke lapangan untuk memastikan jalan tetap bisa dilalui dengan aman. Jika diperlukan, kami lakukan penanganan sementara sambil menunggu solusi teknis jangka panjang,” jelasnya.
Susan menambahkan, mitigasi banjir pada jalan nasional membutuhkan sinergi lintas sektor, termasuk dengan pemerintah daerah dan instansi terkait. Pasalnya, permasalahan banjir tidak hanya berasal dari badan jalan, tetapi juga dipengaruhi tata kelola lingkungan dan sistem drainase kawasan sekitar.
Melalui berbagai upaya tersebut, BPJN Babel berharap infrastruktur jalan nasional di Bangka Belitung tetap berfungsi optimal, meskipun dihadapkan pada tantangan cuaca ekstrem. Masyarakat juga diimbau untuk tetap berhati-hati saat melintas di ruas jalan yang rawan banjir dan mematuhi rambu serta arahan petugas di lapangan.
“Titik rawan lakalantas kami tidak inventaris, karena kondisi ini akan ada masukan dari Ditlantas, tetap kami mengimbau pengendara untuk menjaga konsistensi mengendarai kendaraan tidak melebihi batas maksimal, sebagai upaya menimalisir terjadinya lakalantas,” pungkasnya. (chu)







Leave a Reply