PARITTIGA, LASPELA — Nasib malang dialami Holfa (35) warga Desa Cupat, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat (Babar) yang rumahnya ambruk akibat tergerus air sungai, Minggu (7/8/2025) petang.
Sebelum rumahnya ambruk, Holfa mengatakan jembatan di dekat rumahnya yang longsor dan ia sempat mendatangi aktivitas tambang timah yang berada di hulu sungai.
“Kemarin sore, pas hujan lebat, dari kolong atas sisa orang buat TI pertama longsor di jembatan, jadi kami ngadu kepada orang yang buat TI di atas, tapi tindakan lama,” ucapnya, Senin (8/12/2025).
Tak lama setelah itu, malah kediaman dan warung miliknya yang ambruk ke sungai. Saat itu, ia fokus menyelamatkan anggota keluarganya untuk keluar rumah.
“Waktu ambruk pas orang ngejerit, saya utamakan menyelamatkan anak-anak dan orang tua yang sedang sakit,” katanya.
“Setelah itu lari, alhamdulillah warga bantu keluarkan alat toko, barang-barang dan rak banyak hanyut, nggak tertolong lagi,” tambah Holfa.
Holfa meminta para penambang yang melakukan aktivitas di hulu sungai dapat bertanggungjawab atas musibah yang menimpa dirinya.
“Saya berharap bagi buat ti (menambang) bertanggung jawab, terus saya mohon aparat, bagaimana ini. Awalnya saya pernah ngomong berhenti buat TI di atas, harus bertanggung jawab apabila terjadi kebanjiran, katanya oke. Tapi nyatanya nggak ada,” ujarnya.
Wanita berusia 35 tahun itu meminta pemerintah dari tingkat desa hinga kabupaten untuk turun menyelesaikan persoalan yang menimpa dirinya.
“Saya minta aparat desa dan pemerintah, bagaimana ini baiknya. Karena kami susah payah bangun ini. Sekarang orang yang makan, kami yang kena getahnya,” ucapnya.
Diketahui, Kabupaten Bangka Barat dilanda hujan deras sejak Sabtu hingga Minggu petang, dan sejumlah titik di Kecamatan Parittiga dan Mentok terdampak banjir. (oka)







Leave a Reply