SUNGAILIAT, LASPELA — Sejumlah wilayah pesisir di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berpotensi mengalami banjir rob.
Informasi ini disampaikan oleh Kepala Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Depati Amir, Slamet Supriyadi.
Slamet menjelaskan bahwa potensi tersebut dipicu oleh fenomena Fase Perigee, yakni ketika bulan berada pada jarak terdekat dengan bumi, yang bertepatan dengan fase Bulan Purnama.
“Kombinasi dua fenomena tersebut dapat meningkatkan ketinggian air laut maksimum di sejumlah wilayah pesisir,” kata Slamet, Jumat (5/12/2025).
Lebih jauh, berdasarkan pemantauan data water level dan prediksi pasang surut, BMKG mencatat bahwa potensi banjir pesisir tidak hanya terjadi di Bangka Belitung, tetapi juga di berbagai wilayah pesisir lain di Indonesia, mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Jawa Timur, Sumatera Barat, Bali, Jambi, Nusa Tenggara Barat, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara.
Selain itu, Lampung, Kalimantan Selatan, Banten, Kalimantan Barat, Jakarta, Kalimantan Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Utara, Jawa Tengah, hingga wilayah pesisir Maluku.
BMKG menilai bahwa potensi banjir pesisir ini dapat berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan, kawasan pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.
“Masyarakat dihimbau untuk tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap kemungkinan dampak pasang maksimum air laut, serta secara berkala memperbarui informasi cuaca maritim melalui kanal resmi BMKG,” pintanya.
Terkait wilayah rawan, Slamet menegaskan bahwa BPBD kabupaten/kota memiliki kewenangan dan data yang lebih rinci mengenai daerah-daerah yang historis mengalami banjir rob, mengingat kedekatan mereka dengan kondisi lapangan. (mah)







Leave a Reply