PANGKALPINANG, LASPELA – Melimpahnya tanaman sirih di halaman Kelompok Wanita Tani (KWT) Pandan Wangi, Kelurahan Keramat, menginspirasi Roteni, salah satu anggota KWT, untuk mengolahnya menjadi produk bernilai ekonomi.
Dari gagasan tersebut lahirlah sabun cuci piring “Bunda Fresh” berbahan ekstrak daun sirih.
Roteni menuturkan ide itu bermula saat dirinya melihat banyak daun sirih terbuang percuma di sekitar lahan KWT.
“Sirih ini banyak dan sering dibuang, sayang kalau tidak dimanfaatkan. Dari situ saya mulai mencari tahu dan ternyata bisa dibuat sabun cuci piring,” ujarnya, Jumat (5/12/2025).
Melalui proses sederhana namun telaten, Roteni mengolah daun sirih dengan cara memotong dan merebusnya hingga menghasilkan ekstrak.
Setelah dingin, ekstrak dicampurkan dengan NCL dan Texapone hingga mencapai kekentalan yang diinginkan.
Selanjutnya ditambahkan gliserin, ekstrak lemon, dan sedikit pewarna makanan.
Campuran itu kemudian diendapkan selama 12 jam hingga menjadi sabun cuci piring siap pakai.
Saat ini, produksi Bunda Fresh masih dilakukan secara manual, dengan kapasitas sekitar 50 botol per hari.
Dalam sebulan, produk ini terjual rata-rata 200 botol, dengan harga Rp8.000 per botol ukuran 400 ml.
“Pemasaran sementara hanya di wilayah sekitar Pangkalpinang,” jelas Roteni.
Untuk memperluas jangkauan pasar, Roteni dan tim KWT Pandan Wangi kini sedang mengurus perizinan edar resmi.
Ia berharap produk ini kelak dapat menjadi salah satu unggulan KWT sekaligus membuka peluang usaha bagi para anggotanya.
Inovasi sabun “Bunda Fresh” tidak hanya memanfaatkan sumber daya lokal, tetapi juga menjadi contoh kreativitas perempuan desa dalam mengolah potensi lingkungan menjadi produk bermanfaat dan bernilai jual. (dnd)







Leave a Reply