PANGKALPINANG, LASPELA – Di tengah gempuran teknologi dan dominasi gawai, sekelompok mahasiswa Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Bangka Belitung (UBB) hadir membawa angin segar.
Melalui kegiatan Team Based Project mata kuliah Pendidikan Pancasila, mereka sukses menghidupkan kembali pesona permainan tradisional di SD Negeri 29 Pangkalpinang, Rabu (3/12/2025), dengan mengusung tema “Melestarikan Permainan Tradisional.”
Program edukatif ini bertujuan ganda: memperkenalkan kembali kearifan lokal kepada generasi muda sekaligus menanamkan nilai-nilai luhur seperti budaya, kerja sama, dan sportivitas.
Mahasiswa membawa tiga permainan yang kaya makna: Ular Naga, Ekor Naga, dan Gerobak Sodor.
Ketiganya dipilih karena memiliki akar budaya yang kuat dan terbukti mampu mengembangkan kemampuan sosial, koordinasi, serta kerja tim pada anak-anak.
Antusiasme tak terbendung dari para peserta didik. Mereka larut dalam kegembiraan, menunjukkan interaksi positif sepanjang rangkaian permainan.
Muhammad Dio Saputra, Bintang Raja Aslam, William Ifolala Gulo, Fardiaz Akhmad Gaveri, Fathin Azka Atallah, Selvi Sovia Marlin, dan Daffina Nadine Septiasa Manurung, sebagai anggota kelompok pelaksana, bahu-membahu mengkoordinasikan teknis, mengatur jalur, dan mendampingi siswa, memastikan kegiatan berjalan lancar.
Dio, selaku koordinator lapangan, mengungkapkan motivasi di balik pilihan tema ini.
“Alasan kami memilih tema Permainan Tradisional dalam Team Based Project ini adalah karena siswa zaman sekarang sudah sangat jarang bermain di luar bersama teman-temannya. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu dengan handphone masing-masing,” ujarnya.
“Jadi, melalui kegiatan ini siswa dapat kembali mengenal permainan tradisional. Selain itu, kegiatan ini juga dapat membuat siswa lebih aktif dalam aktivitas fisik,” lanjutnya.
Ucapan terima kasih mengalir dari Bintang, humas kelompok, kepada pihak sekolah.
“Kami sangat berterima kasih kepada SD Negeri 29 Pangkal Pinang yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan kegiatan Team Based Project di lingkungan sekolah dan juga kami berterima kasih kepada para siswa yang sudah antusias dengan adanya kegiatan kami,” tuturnya.
“Melalui permainan tradisional ini, kami berharap siswa dapat mengenal kembali budaya lokal sekaligus mengembangkan kerja sama dan sportivitas. Dukungan pihak sekolah membuat kegiatan ini berjalan dengan baik, tertib, dan penuh antusiasme,” harapnya.
Senada, Selvi dan Daffina, sebagai konten kreator, juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh elemen sekolah dan para siswa.
“Kami sangat berharap semoga dengan adanya kegiatan yang telah di lakukan ini semua siswa/i SD Negeri 29 Pangkal Pinang, tetap melestarikan permainan tradisional ini,” ucap mereka penuh harap.
Pihak sekolah menyambut baik program ini, mengapresiasi suasana belajar yang aktif dan penuh nilai kebudayaan yang dihadirkan.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam menjaga warisan budaya di tengah arus modernisasi.
Bagi mahasiswa, ini adalah pengalaman langsung mengelola kegiatan berbasis budaya, sementara bagi siswa, ini adalah jembatan untuk mengenal dan melestarikan permainan tradisional sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Indonesia. (chu/*)







Leave a Reply