BELITUNG, LASPELA – Pengusaha tambang asal Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Suwarno alias Mono mengikuti program Pelatihan dan Uji Sertifikasi Kompetensi Operasional Pertambangan yang mengacu pada standar Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), di Hotel Goldel Tulip Belitung yang berlangsung selama empat, dimulai dari 24 sampai dengan 27 November 2025.
Pelatihan ini diselenggarakan oleh PT Sampurna Maju Bersama bekerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Pelatihan tersebut juga diikuti puluhan peserta yang bergerak di bidang pendidikan dan operasional pertambangan.
Program yang diikuti Mono merupakan bagian dari diklat dan sertifikasi kompetensi Pengawas Operasional Pertama (POP) dan Pengawas Operasional Madya (POM), Pengawas Operasional Utama (POU) serta sertifikasi Penanggung Jawab Operasional (PJO) yang tersertifikasi secara resmi.
Pelaksana pelatihan dan uji kompetensi dilakukan oleh lembaga-lembaga yang telah mendapatkan lisensi resmi tersebut tingkat POP yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas pengawas lini pertama di lapangan.
Para peserta dibekali kemampuan identifikasi bahaya, analisis risiko, hingga pengawasan keselamatan kerja sesuai standar pemerintah.
Sementara, pelatihan tingkat POM difokuskan pada kompetensi manajerial tingkat menengah. Peserta dilatih untuk mengelola keselamatan operasional, lingkungan pertambangan, hingga penanganan keadaan darurat.
Ia mengatakan, keikutsertaannya dalam program tersebut merupakan bagian dari upaya memperkuat kompetensi di sektor pertambangan.
“Saya menilai pelatihan ini sangat penting terutama dalam meningkatkan pemahaman teknis dan keselamatan kerja. Alhamdulillah dalam pelatihan tersebut kita mendapatkan 3 sartifikat resmi dari BNSP yakni sartifikat POP, POM, POU serta sertifikat PJO dalam bidang pertambangan,” kata Mono di Toboali, Senin (1/12/2025).
Menurut Mono, kebutuhan akan tenaga pengawas yang tersertifikasi semakin mendesak mengingat standar operasional pertambangan terus diperketat.
“Sertifikasi menjadi syarat wajib untuk menjalankan fungsi pengawasan secara profesional. Pelatihan ini membantu kami memahami lebih dalam bentuk standar keselamatan dan prosedur teknis di lapangan. Ini sangat berguna bagi siapa pun yang aktif di sektor pertambangan,” ucapnya.
Ia mengungkapkan, selain mendapatkan materi teori, peserta juga mengikuti serangkaian uji kompetensi untuk memastikan kemampuan para peserta sesuai dengan standar yang ditetapkan.
“Hasil uji ini menentukan kelulusan sertifikasi BNSP melalui lembaga sertifikasi profesi yang berwenang. Dan, alhamdulillah dari kegiatan ini saya sangat bersyukur lulus, dan mendapatkan 4 sartifikat POP, POM, POU dan termasuk PJO juga dalam bidang pertambangan,” sebut Mono.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, ia berharap semakin banyak tenaga profesional dari Basel yang dapat meningkatkan kompetensi dan memenuhi kebutuhan industri pertambangan yang terus berkembang saat ini.
“Semoga semakin banyak lagi tenaga profesional dari Bangka Selatan yang dapat meningkatkan kompetensi dan memenuhi kebutuhan industri pertambangan,” pungkasnya. (Pra)

Leave a Reply