Natal Oikoumene Provinsi Babel Dimulai Sejak 2013, Kali Ini Dirayakan 15 Januari 2026 di GOR SMA Santo Yosef Pangkalpinang

Avatar photo
Tema Natal PGI dan KWI Tahun 2025 (istimewa)
PANGKALPINANG, LASPELA–Semangat kebersamaan umat Kristiani di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan kembali bergelora. Perayaan Natal Bersama Oikoumene Tahun 2025 dijadwalkan akan dilaksanakan pada hari Kamis, 15 Januari 2026, bertempat di GOR SMA Santo Yosef, Pangkalpinang.
Merajut Kasih dalam Sinergi: Natal Oikoumene 2025 Siap Satukan Elemen Bangka Belitung di GOR SMA St. Yosef.
Perayaan dari tahun-tahun sebelumnya terasa semakin istimewa dan inklusif. Tidak hanya melibatkan masyarakat, TNI, POLRI, dan ASN, dua tahun ini juga secara khusus merangkul rekan-rekan dari sektor perbankan dan BUMN.
Bendahara Panitia, Benny Sorliam menjelaskan selaras dengan tema nasional PGI dan KWI, perayaan ini akan mengangkat pesan “Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga”. Kehadiran elemen Perbankan dan BUMN dalam perayaan ini memperluas makna Keluarga tersebut.
“Keluarga besar Bangka Belitung tidak hanya ditopang oleh pemerintahan ASN dan keamanan TNI/POLRI, tetapi juga oleh pilar ekonomi Perbankan dan BUMN. Bersatunya seluruh elemen ini di GOR SMA St. Yosef menjadi simbol bahwa setiap sektor kehidupan di provinsi ini rindu untuk berjalan dalam terang dan kasih Tuhan,” ungkap Benny Sorliam yang sejak tahun 2013 selalu menjabat sebagai bendahara panitia.
Benny Sorliam menjelaskan acara ini merupakan kelanjutan dari tradisi luhur yang telah dimulai sejak tahun 2013. Selama lebih dari satu dekade, Natal Oikoumene di Bangka Belitung menjadi bukti nyata kerukunan antar denominasi melalui sistem kepanitiaan bersama.
“Keunikan tradisi ini terletak pada rotasi kepemimpinan panitia. Jika tahun lalu diketuai oleh perwakilan Gereja Kristen Protestan, maka sesuai giliran, tahun ini kepanitiaan dipimpin oleh perwakilan Gereja Katolik,” ungkap Benny Sorliam.
Amanah Ketua Umum Panitia Natal Oikoumene 2025 diemban oleh  Wakapolda Kepulauan Bangka Belitung, Tony Harsono.
“Di bawah kepemimpinan beliau, sinergi antara aparat, birokrat, bankir, pegawai BUMN, dan masyarakat umum diharapkan terjalin semakin solid,” harap Benny Sorliam.
Lebih lanjut Benny Sorliam menjelaskan pemilihan waktu pelaksanaan di pertengahan Januari 2026 bukanlah tanpa alasan. Panitia mengambil keputusan bijaksana ini dengan mempertimbangkan tiga hal penting demi kebersamaan yang lebih utuh.
“Menghormati Tata Liturgi Gereja. Semangat Oikoumene adalah semangat saling menghargai. Panitia memahami bahwa beberapa denominasi gereja memiliki tata liturgi yang tidak memperkenankan perayaan Natal dilakukan sebelum tanggal 25 Desember, selama Masa Adven. Dengan melaksanakannya di Januari, seluruh gereja dapat berpartisipasi tanpa melanggar aturan liturgis masing-masing,” ungkap Benny Sorliam.
“Selain itu alasannya, menjadi momen kumpul kembali. Pasca Liburan Bulan Desember seringkali menjadi momen bagi perantau atau pekerja di Bangka Belitung untuk pulang kampung (mudik) berkumpul dengan keluarga inti. Tanggal 15 Januari dipilih karena diprediksi seluruh rekan-rekan—baik ASN, anggota TNI/POLRI, maupun pegawai BUMN dan Perbankan telah kembali dari kampung halaman dan siap bekerja kembali. Dengan demikian, Natal Oikoumene ini menjadi momen “Reuni Iman” yang hangat untuk mengawali tahun kerja yang baru,” ungkap Benny Sorliam.
Menurut Benny Sorliam, pelaksanaan di awal tahun, Januari 2026 menjadi momen yang tepat untuk mengawali tahun kerja yang baru dengan ucapan syukur. Berkumpul di GOR SMA St. Yosef, sebuah institusi pendidikan yang bersejarah di Pangkalpinang, juga mengingatkan kita akan pentingnya mendidik generasi muda dalam semangat toleransi dan persaudaraan.
“Panitia mengundang seluruh umat Kristiani di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk hadir dan bersukacita bersama. Mari kita jadikan momentum ini untuk mempererat tali persaudaraan Serumpun Sebalai, meleburkan perbedaan sesama pengikut Kristus dari berbagai denominasi dan instansi menjadi satu hati yang menyembah Sang Raja Damai,” harap Benny Sorliam. (rel)

Leave a Reply