Pemuda di Tempilang Ditusuk Ayah Tirinya Menggunakan Pisau Dapur

Avatar photo
Korban penusukan oleh ayah tirinya saat mendapatkan perawatan medis.

TEMPILANG, LASPELA  — Seorang pemuda bernama Zelky (20) ditusuk ayah tirinya yang bernama Zainuri (38) pada Selasa (25/11/2025) malam.

Insiden itu terjadi di kediaman mereka di Desa Tempilang, Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat (Babar), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) sekira pukul 20.00 WIB.

Korban ditusuk menggunakan pisau dapur pada bagian perut sebelah kanan, sehingga mengalami luka sedalam 6 cm dan harus menjalani perawatan medis.

Kapolres Bangka Barat, AKBP Pradana Aditya Nugraha menyampaikan penganiayaan itu bermula saat HN, sedang memarahi anaknya yang masih kecil.

Baca Juga  Perangi Narkoba, Pemprov Babel Gelar Sarasehan dan Seminar P4GN

Tersangka Zainuri yang sedang makan merasa tersinggung dan langsung membanting piring sehingga terjadi kegaduhan.

“Mendengar keributan tersebut, korban mendatangi lokasi dan berusaha menenangkan situasi serta membela ibunya,” katanya, Rabu (26/11/2025).

Namun, tersangka semakin emosi dan langsung menusuk korban menggunakan pisau, setelah itu langsung melarikan diri.

“Korban mengalami luka tusuk di bagian perut. Pelakunya adalah ayah tiri korban dan saat ini dalam pengejaran,” ujarnya.

Kapolres menyampaikan, hubungan antara korban dan tersangka memang tidak harmonis dan sudah beberapa kali dilakukan meditasi oleh pihak Desa dan Bhabinkamtibmas setempat.

Baca Juga  Diterjang Angin Kencang, TK di Tempilang Alami Kerusakan, Kegiatan Belajar Diliburkan

“Hubungan antara korban dan pelaku selama ini memang sering terjadi pertengkaran. Pernah melakukan mediasi beberapa kali,” katanya.

Dari peristiwa tersebut, Kapolres meminta peran serta warga untuk dapat melapor le petugas apabila melihat keberadaan tersangka yang melarikan diri.

“Kami tetap melakukan upaya pencarian terhadap pelaku dan mengimbau masyarakat yang mengetahui keberadaan yang bersangkutan agar segera melapor,” ujarnya. (oka)

 

Leave a Reply