PANGKALPINANG, LASPELA — PT Pertamina Patra Niaga (PPN) Regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) memastikan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Pulau Bangka dalam kondisi cukup. Pihaknya menyebutkan, melakukan langkah antisipatif dalam mengantisipasi ketersediaan BBM di tengah kondisi cuaca.
Melalui Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pangkalbalam, Pertamina menyalurkan Pertalite 600 kiloliter per hari, sedangkan Pertamax 100 kiloliter per hari.
“Kami pastikan suplai menuju akhir tahun dalam kondisi aman. Pertalite tersedia sekitar 600 kiloliter per hari, Pertamax 100 kiloliter per hari, dan biosolar 230–250 kiloliter per hari. Untuk Natal dan Tahun Baru juga telah disiapkan penambahan 12–15 persen,” jelas Sales Branch Manager PT Pertamina (Persero) TBBM Pangkalbalam, Satria Wibowo Wicaksono usai menghadiri audiensi dengan DPRD Babel, Kamis (20/11/2025) sore.
Ia menguraikan rantai suplai BBM Babel yang bergantung pada tiga terminal utama: Tanjung Uban, Panjang Lampung, dan Tanjung Gerem Cirebon. Gangguan di Terminal Tanjung Uban menjadi salah satu faktor keterlambatan suplai akibat antrian kapal dan kondisi pasang-surut.
“Contohnya kapal yang dijadwalkan tiba 16 November baru bisa sandar pada 17 November pagi. Keputusan itu diambil untuk menghindari risiko karam ketika pasang-surut tidak mendukung,” katanya.
Secara nasional, lanjut Satria, peningkatan permintaan terjadi karena sejumlah SPBU swasta di Jawa tidak beroperasi sehingga beban pemenuhan dialihkan ke Pertamina dan berdampak pada daerah lain.
Antrean yang terjadi di sejumlah SPBU di Bangka Belitung dalam beberapa hari terakhir sebutnya bukan disebabkan oleh kekurangan stok, hal itu terjadi karena dipicu oleh peningkatan konsumsi masyarakat pada waktu tertentu, faktor cuaca, serta pola pembelian yang menumpuk di jam yang sama.
“Berdasarkan koordinasi dengan SPBU, antrean yang terjadi masih berada pada skala wajar dan cenderung muncul pada jam sibuk,” ujarnya.
Terpantau mulai kemarin, antrean di SPBU di Kota Pangkalpinang tak sepanjang hari sebelumnya, beberapa eceran pun sudah menjual bahan bakar dengan harga normal. Warga berharap kondisi kemarin tak terulang kembali.
“Syukurlah sudah mulai lancar, semoga lagu lama ini tak terulang kembali,” ucap Isa, salah satu warga Pangkalpinang. (chu)







Leave a Reply