PANGKALPINANG, LASPELA – Hingga hari Selasa (18/11/2025), antrian panjang kembali terjadi di SPBU, Pangkalpinang.
Antrian warga ini terjadi di seluruh SPBU seperti Pangkalbalam, Keramat. Opas dan SPBU lainnya.
Sejumlah pengendara mengeluhkan waktu tunggu yang mencapai 20 hingga 30 menit untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM), terutama Pertalite dan Solar.
Bagi warga yang tak punya waktu untuk mengantre terpaksa mengeluarkan biaya ektra karena membeli Pertalite dengan harga Rp15.000/liter.
“Pagi tadi terpaksa beli eceran. Dapetnya Rp 15.000/liter,” ungkap ibu Ida di Pangkalpinang.
Antrian mengular hingga keluar area SPBU dan membuat arus lalu lintas di sekitar lokasi tersendat.
Beberapa warga menyebutkan, antrean ini semakin parah dalam beberapa hari terakhir karena dampak ombak besar yang memengaruhi jalur distribusi BBM melalui jalur laut.
Sandi (34), salah satu pengendara, mengatakan waktu tunggu yang lama membuat aktivitasnya terganggu.
“Biasanya cepat, sekarang bisa 30 menit bahkan lebih. Katanya kapal pengangkut BBM terhambat karena ombak besar. Ya kami yang paling merasakan, mana antri panas-panasan,” ujarnya, Selasa (18/11/2025).
Ratna (42), pengendara lainnya, juga mengeluhkan kondisi tersebut.
“Ombak besar itu memang bukan salah siapa-siapa, tapi dampaknya ke masyarakat. Kami jadi repot, antre panjang setiap hari. Pemerintah harus punya langkah antisipasi supaya suplai tetap aman,” katanya.
Warga berharap pemerintah daerah dan Pertamina dapat memastikan pasokan tetap stabil meski terjadi cuaca buruk di laut.
Selain itu, masyarakat meminta adanya koordinasi lebih baik antara pihak distribusi dan SPBU untuk mencegah antrean yang lebih parah, terutama pada jam-jam sibuk.
Beberapa petugas SPBU menyebutkan bahwa distribusi BBM memang sempat terhambat akibat gelombang tinggi yang melanda wilayah perairan Bangka.
Pantauan di sejumlah SPBU selain terjadi antrian panjang, BBM jenis Pertamax juga kosong.
” Ini sudah beberapa hari ini pak. Semua SPBU kosong,” ungkap seorang petugas.
(dnd)







Leave a Reply