PANGKALPINANG, LASPELA — Wali Kota Pangkalpinang, Prof. Saparudin (Prof Udin), meresmikan Masjid Hj. Bakri yang telah selesai direnovasi setelah hampir dua tahun proses pembangunan.
Ia menyoroti satu hal yang menurutnya paling membanggakan, kuatnya solidaritas dan keikhlasan masyarakat Pangkalpinang.
Renovasi masjid yang dimulai sejak Agustus 2023 ini menelan biaya sebesar Rp4,7 miliar lebih. Yang membuat wali kota terkesan, sekitar 70 persen dari dana tersebut berasal dari infak masyarakat—sebagian besar dikumpulkan di lampu merah Masjid DKT.
Bagi Prof Udin, fakta hal itu mencerminkan karakter warga Pangkalpinang yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi.
Dalam sambutannya, Prof Udin menegaskan bahwa pembangunan Masjid Hj. Bakri bukan hanya proyek infrastruktur, tetapi cermin dari kekuatan moral masyarakat.
“Saya sangat bangga. Dari sumbangan-sumbangan kecil yang dikumpulkan di jalan, berdirilah masjid sebesar ini. Ini bukti bahwa keikhlasan warga Pangkalpinang adalah kekuatan yang tidak bisa disepelekan,” ujarnya, Sabtu (15/11/2025).
Ia juga menjelaskan bahwa infak dan sedekah memiliki makna luas dalam kehidupan umat Islam.
“Nilai ibadah tidak ditentukan oleh besar kecilnya jumlah, tetapi oleh ketulusan niat.
Renovasi Masjid Hj. Bakri ini merupakan contoh nyata bagaimana keberkahan bisa muncul dari kebersamaan dan saling membantu,” katanya.
Ia kembali menekankan bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Sinergi dengan masyarakat menjadi kunci utama keberhasilan setiap program, termasuk pembangunan fasilitas ibadah seperti Masjid Hj. Bakri.
“Pemerintah menyediakan arah dan kebijakan, tapi masyarakatlah yang menghidupkan prosesnya. Renovasi ini membuktikan bahwa ketika keduanya berjalan seirama, hasilnya luar biasa,” kata Prof Udin.
Dengan diresmikannya Masjid Hj. Bakri, warga Pangkalpinang kini kembali memiliki ruang ibadah yang lebih representatif, sekaligus pusat kegiatan keagamaan, sosial, dan edukasi.
Peresmian masjid tersebut turut dihadiri Ketua MUI Pangkalpinang, perwakilan Dewan Masjid Indonesia (DMI), serta sejumlah tokoh agama dan masyarakat. (dnd)
Leave a Reply