PANGKALPINANG, LASPELA — Pemerintah Kota Pangkalpinang menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman Kantor Wali Kota dan langsung menarik antusiasme masyarakat sejak pagi.
Beragam komoditas pangan dijual dengan harga yang jauh lebih murah daripada harga pasaran, membuat warga berbondong-bondong datang untuk berbelanja.
Di lokasi, sejumlah buah-buahan seperti lengkeng, anggur, apel, dan jeruk dijual dengan harga terjangkau, yakni Rp20 ribu hingga Rp35 ribu per kilogram.
Aneka umbi-umbian juga tersedia dengan kisaran harga yang sama.
Untuk kebutuhan dapur, masyarakat dapat membeli bawang merah, bawang putih, hingga cabai kecil dengan harga hanya Rp10 ribu per bungkus.
Berbagai sayur-sayuran pun dibanderol murah, masing-masing Rp10 ribu per bungkus, sementara jagung dijual Rp15 ribu untuk 2 kilogram.
Komoditas beras menjadi salah satu produk yang paling diburu warga.
Kali ini disediakan Beras SPHP dengan harga Rp59 ribu, dengan stok mencapai 2 ton.
Selain itu, tersedia juga ayam broiler dengan harga Rp30 ribu per ekor (kotor) dan Rp35 ribu per ekor (bersih).
Ketua TP PKK Kota Pangkalpinang, Susanti Saparudin, yang turut meninjau jalannya kegiatan, mengatakan bahwa program ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan.
“Kami ingin masyarakat bisa mendapat kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau, terutama saat harga-harga di pasaran sering naik. Kehadiran GPM ini diharapkan betul-betul membantu meringankan beban belanja masyarakat,” ujar Susanti, Jumat (14/11/2025).
Ia menambahkan bahwa kegiatan semacam ini akan terus didorong agar dapat menjangkau lebih banyak warga dan sekaligus mendukung para pelaku usaha pangan lokal.
Warga yang datang terlihat membawa kantong belanja besar, memanfaatkan harga miring yang ditawarkan. Rina (34), warga Bukit Intan, mengaku puas bisa mendapatkan banyak komoditas dengan harga hemat.
“Buah, sayur, sampai beras semua murah. Lumayan bisa mengurangi pengeluaran. Harapannya kegiatan seperti ini rutin diadakan,” katanya.
Sementara itu, Sari (47), yang berprofesi sebagai buruh harian, mengatakan bahwa dirinya sengaja datang lebih pagi agar tidak kehabisan stok beras dan ayam.
“Duluk kali nek ngejer beras SPHP soal e murah, men di luar pacak Rp65 ribu, kek ngejer bumbu dapuk udeh e harga ayam ge juga terjangkau,” katanya.
Sari bersyukur, pemkot sering mengadakan GPM karena memang kegiatan seperti ini dibutuhkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
“Berharap lebih banyak lagi lah variannya, soalnya belum pernah jualan berbagai jenis ikan-ikan,” katanya. (dnd)
Leave a Reply