Kasus Kematian Bayi dalam Kandungan di Pangkalpinang Meningkat, Dinas Kesehatan Ungkap Penyebabnya

Avatar photo
Editor: Iwan Satriawan
Sekdin Dinkes Kota Pangkalpinang dr. Tri Wahyuni, Kamis (6/11/2025).

PANGKALPINANG, LASPELA – Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang mencatat adanya peningkatan kasus kematian bayi dalam kandungan atau intrauterin (IUFD)  hingga triwulan III tahun ini.

Jika pada triwulan I hanya terdapat dua kasus, kini jumlahnya meningkat menjadi delapan kasus.

Sekretaris Dinas (Sekdin) pada Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, dr. Tri Wahyuni menjelaskan bahwa sebagian besar kasus kematian tersebut disebabkan oleh penyakit penyerta pada ibu maupun bayi.

“Kematian terjadi bukan semata karena faktor gizi, tetapi karena adanya penyakit bawaan seperti jantung dan gangguan pernapasan,” ujarnya, Kamis (6/11/2025).

Ia menambahkan, beberapa penyakit lain seperti penyakit jantung bawaan, pneumonia, gangguan paru-paru, dan tuberkulosis (TB) juga menjadi penyebab yang memengaruhi kondisi kesehatan ibu dan janin.

“Biasanya kami lakukan kunjungan lapangan dan terapi. Namun, kalau sudah masuk kategori gizi buruk memang lebih sulit ditangani. Meski begitu, kami tetap memberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) melalui Puskesmas dengan dukungan anggaran dari Dinas Sosial,” jelasnya..

dr. Tri juga menekankan bahwa upaya pencegahan dilakukan sejak sebelum menikah.

Dinas Kesehatan telah menjalankan program edukasi dan pemberian tablet FE (tablet zat besi/folat) bagi remaja putri, serta konseling pranikah untuk pasangan calon pengantin.

“Pemeriksaan kehamilan harus dilakukan minimal enam kali, termasuk dua kali pemeriksaan USG, dan disarankan mengikuti senam kesehatan ibu hamil,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Pangkalpinang, Dessy Ayutrisna (Cece Dessy), mengingatkan pentingnya perhatian terhadap kesehatan ibu hamil, tidak hanya secara fisik tetapi juga psikologis.

“Membuat anak sehat itu dimulai sejak dalam kandungan. Bukan hanya dengan senam dan yoga, tetapi juga menjaga nutrisi dan kondisi psikologis ibu. Suami juga harus berperan menjaga mental istri agar bayi yang lahir bukan hanya sehat, tapi juga cerdas,” tuturnya.

Pemerintah Kota Pangkalpinang berkomitmen terus memperkuat edukasi dan pemantauan kesehatan ibu hamil untuk menekan angka kematian bayi dan mencegah stunting sejak dini. (dnd)

 

Leave a Reply