Presidium Tegas! Tak akan Hadiri Paripurna HUT Babel, Bentuk Keprihatinan dan Protes

Avatar photo
Forum Presedium Perjuangan Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) ketika menggelar diskusi ringan. ‎

PANGKALPINANG, LASPELA — Forum Presidium Perjuangan Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) secara tegas menyatakan tidak akan menghadiri rapat paripurna dan upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-25 Provinsi Babel yang akan dilaksanakan 21 November 2025 mendatang.

Langkah itu menjadi bentuk kekecewaan mendalam terhadap keputusan Gubernur Babel yang meniadakan malam puncak perayaan, yang selama dua dekade dianggap sebagai simbol rasa syukur dan refleksi perjuangan pembentukan provinsi.

Keputusan boikot ini diambil usai rapat internal Presidium bersama koordinator wilayah Kabupaten dan Kota, di Pangkalpinang, Selasa (28/10/2025).

Ketua Presidium, Muhtar Motong, menyebut kebijakan meniadakan malam resepsi HUT Babel bukan hanya keliru, tapi juga menghapus nilai historis dan spiritual dari momen sakral tersebut.

“Kami merasa tidak pernah melakukan itu selama 24 tahun provinsi ini. Walaupun kami setiap tahun melaksanakan perayaan HUT Babel, tapi kita tidak pernah merasa hura-hura, jadi apa yang disampaikan Gubernur itu saya pikir tidak berdasar,” ujarnya di Pangkalpinang, Kamis (30/10/2025).

 

Muhtar menjelaskan, malam resepsi HUT Babel bukanlah ajang pesta, melainkan wadah silaturahmi dan evaluasi pembangunan antara pemerintah dan Presidium.

Baca Juga  Kenali Sejarah Pertimahan, Siswa SMP Islam SMART Antusias Kunjungi MTI Mentok

“Malam resepsi itu sudah berjalan 24 tahun, itu sebenarnya adalah salah satu bentuk rasa syukur karena kita bisa berkumpul, yang kedua bersilaturahmi, yang ketiga kita mengevaluasi apa yang sudah dikerjakan oleh pemerintah provinsi yang menjadi harapan dari Presidium,” terangnya.

 

Ia menegaskan bahwa acara tersebut selalu dijalankan dengan khidmat, penuh makna, dan tanpa hiburan berlebihan.

“Sehingga di sana akan ada evaluasi secara politik, memberi masukan-masukan melalui pidato politik, baik dari gubernur dengan capaian-capaian, begitu juga dari presidium dengan harapan-harapannya. Tidak ada istilah joget-joget di panggung itu, tidak pernah ada sebenarnya, jadi kami sayangkan bapak Gubernur berbicara di media seperti itu,” sambungnya.

 

Dalam rapat tersebut, Presidium menetapkan dua keputusan penting.

Pertama, menginstruksikan seluruh koordinator wilayah di kabupaten dan kota untuk tetap menggelar kegiatan peringatan HUT Babel secara mandiri dengan melibatkan pemerintah daerah masing-masing.

Kedua, Presidium sepakat untuk tidak menghadiri rapat paripurna maupun upacara HUT ke-25 Babel di tingkat provinsi.

Baca Juga  Babel Bidik Kemandirian Fiskal, Targetkan PAD Naik hingga Rp897 Miliar di 2026

“Forum Presidium juga sepakat untuk tidak menghadiri Rapat Paripurna maupun pelaksanaan upacara dalam rangka memperingati HUT Bangka Belitung nanti,” tegasnya.

 

Sementara itu, Wakil Ketua Presidium, Syahrial, menyoroti persoalan anggaran yang dianggap tidak dapat diubah sepihak oleh pemerintah daerah tanpa mekanisme persetujuan legislatif.

“Anggaran yang telah diketok palu untuk HUT Babel, tidak bisa seenaknya diubah eksekutif tanpa adanya persetujuan legislatif. Ini menjadi catatan juga untuk Pak Gubernur, tentu kita sangat menyayangkan sekali,” tukasnya.

Syahrial juga menilai pembatalan malam puncak dapat mengaburkan nilai historis dari perjuangan pembentukan Babel yang telah diperjuangkan dengan pengorbanan panjang.

“Momen sakral kok dihilangkan, saya secara pribadi tidak setuju, jujur saja,” tegasnya.

“Kami berharap, malam puncak HUT Bangka Belitung ke-25 akan tetap dilaksanakan, karena dapat menjadi wadah penting untuk menyampaikan arah pembangunan Bangka Belitung ke depan, sekaligus pula menjadi wadah silaturahmi bagi para pejuang pembentukan provinsi dengan para generasi penerus,” tutupnya. (chu/*)

Leave a Reply