PANGKALPINANG, LASPELA – Direktur Utama PT Timah Tbk Restu Widiyantoro menegaskan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) berperan penting dalam pembelian timah dan menghindari adanya penyelundupan.
Hal ini dikatakannya usai menghadiri rapat bersama Pemerintah Provinsi Bangka Belitung dalam percepatan operasionalisasi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) di ruang Pasir Padi Kantor Gubernur Provinsi Bangka Belitung, Senin (27/10/2025) sore.
“Dari awal memang kita sudah sepakat, salah satu solusi yang paling bagus yakni melalui koperasi. Ada beberapa hal yang harus kita sesuaikan agar IUP, izinnya, legal standingnya,” ujarnya kepada awak media.
“Setelah ini tinggal kita koordinasi belajar bersama ahli-ahli koperasi Bangka Belitung, sehingga bisa masuk semuanya untuk kesejahteraan masyarakat,” tambah Restu.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar mulailah belajar koperasi. “Termasuk kami juga, support kami semuanya 99 persen melalui koperasi, sisanya sedikit saja. Tapi mudah-mudahan tahun depan, kita sudah 100 persen pakai koperasi,” katanya.
Sementara terkait harga, Restu menyampaikan masih sama seperti yang diungkapkan saat aksi demonstrasi di Kantor PT. Timah beberapa waktu yang lalu yakmi Rp300 ribu per kilogram dengan kadar SN 70 persen.
“Kalau harga, sesuai yang ditentukan Rp300 ribu per kilogram SN 70. Kendala sosialisasi selama ini kurang intens, ini akan kita naikan supaya lebih semangat lagi,” sebutnya.
Sementara itu, Gubernur Babel Hidayat Arsani mengatakan tujuan KDKMP didirikan untuk kesejahteraan masyarakat Bangka Belitung di sektor pertambangan.
“Koperasi merah putih didirikan untuk kesejahteraan rakyatnya, jadi PT Timah memiliki IUP yang ada di desa. Maka PT Timah mengajak menambang di IUP PT. Timah, nanti akan dibayar sesuai dengan hasil kerjanya,” tutupnya. (chu)








Leave a Reply