JAKARTA, LASPELA – Inovasi berbasis riset menjadi kunci keberhasilan Pemerintah Kota Pangkalpinang dalam mengatasi persoalan sampah yang selama ini menjadi tantangan utama daerah perkotaan.
Upaya nyata tersebut mengantarkan Pangkalpinang meraih Apresiasi BRIDA/BAPPERIDA Optimal Tahun 2025 dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Penghargaan bergengsi itu diberikan kepada daerah yang mampu memanfaatkan hasil riset dan kajian kebijakan dalam perencanaan pembangunan daerah.
Dari 24 provinsi, 187 kabupaten, dan 41 kota yang dinilai, Pangkalpinang berhasil menempati posisi terbaik berkat inovasi pengelolaan sampah berkelanjutan yang dikembangkan melalui kolaborasi dengan BRIN dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Wakil Wali Kota Pangkalpinang, Dessy Ayutrisna, menyampaikan apresiasi sekaligus komitmen untuk terus memperkuat sinergi riset dengan BRIN.
“Penghargaan ini menjadi bukti bahwa riset mampu memberikan solusi nyata bagi daerah. Kami berterima kasih kepada BRIN atas dukungannya, dan akan terus memastikan hasil riset dapat diimplementasikan secara konkret dalam kebijakan pengelolaan sampah,” ujar Dessy.
Salah satu hasil kolaborasi riset melalui program Riset Indonesia Maju (RIM) adalah pengembangan alat pengolahan sampah plastik yang akan segera diserahkan kepada Pemerintah Kota Pangkalpinang. Inovasi ini diharapkan memperkuat sistem pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular dan ramah lingkungan.
Dessy menambahkan, sinergi antara pemerintah daerah, lembaga riset, dan masyarakat akan terus diperkuat agar inovasi tidak berhenti pada tahap penelitian, tetapi benar-benar diterapkan di lapangan.
“Kami ingin menjadikan Pangkalpinang sebagai contoh bagaimana riset dapat menjadi fondasi pembangunan daerah yang berkelanjutan,” tegasnya.
Penghargaan dari BRIN ini menjadi dorongan bagi Pangkalpinang untuk terus mengembangkan inovasi kebijakan berbasis data dan hasil riset, demi mewujudkan kota yang bersih, hijau, dan berdaya saing. (dnd)








Leave a Reply