PANGKALPINANG, LASPELA – Gubernur Kepulauan Babgka Belitung (Babel), Hidayat Arsani beranggapan bahwa adanya oknum nakal yang entah sengaja atau tidak melakukan kesalahan dalam menginput data terkait dana simpanan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di laporan buku Bank Indonesia (BI) yang dipaparkan oleh Menteri Keuangan RI, Purbaya beberapa waktu lalu.
Maka itu dengan tegas dirinya membuat laporan ke Polda Babel untuk memberi efek jera kepada oknum tersebut.
“Ini kerja oknum yang nakal, bukan salah bank nya. Untuk memberi efek jera ke oknum yang menginput data itu jadi kita lapor ke Polda, karena Babel tidak ada dana Rp2,1 triliun itu. Dana kita hanya sekitar Rp200 miliar, jika ada hebat kita ini,” tegasnya kepada media di Pangkalpinang, Senin (27/10/2025).
Dikatakan Hidayat, pihaknya melayangkan laporan ke Polda Bangka Belitung agar menelusuri kesalahan input data tersebut dengan melakukan pemeriksaan langsung ke Bank Sumsel Babel atau oknum yang terlibat dalam input data.
“Jadi kita lapor ke Polda bagaimana sumber asal usul mereka input data itu agar ada klarifikasi karena kita di tuduh. Sebelumnya sudah kita tanya mereka jawab benar – benar saja. Nanti mereka akan dipanggil Polda untuk bisa beri laporannya,” ujarnya.
“Kita sangat menyayangkan sikap Bank Sumsel Babel yang terindikasi salah dalam menginput data. Apalagi kita dituduh punya uang Rp2,1 triliun, ternyata setelah kita cek tidak ada. Dan indikasinya bank salah klik di laporan data BI,” cetusnya.
Hidayat Arsani berharap jangan sampai isu Pemprov Babel ada uang Rp2,1 triliun itu beredar ke masyarakat hingga ke pusat, karena di Babel tidak ada pembangunan dan pastinya jika ada dana Rp2,1 triliun, Pemprov Babel akan dituntut terkait bunga bank.
“Bagaimana jika kita ditodong masyarakat Pak Gubernur, Babel ada uang Rp 2,1 triliun kenapa tidak ada pembangunan, ke mana bunganya dan kenapa tidak digunakan. Makanya kita buat laporan ke Polda agar diperiksa untuk klarifikasinya,” tutupnya. (chu)







Leave a Reply