PANGKALPINANG, LASPELA — Upaya menjaga stabilitas harga pangan di Bangka Belitung terus diperkuat. Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Babel memperluas strategi pengendalian harga berbasis pasokan lokal.
Salah satu langkah nyata adalah penyerapan gabah kering panen (GKP) dari petani di Desa Rias, Kabupaten Bangka Selatan, serta beras dari Kelompok Tani Sinar Tani di Belitung Timur. Langkah ini dilakukan untuk memastikan stok beras tetap tersedia di pasaran dengan harga yang terjangkau.
“Kami memperkuat basis produksi pangan lokal untuk menekan ketergantungan pasokan luar daerah. Fokus kami juga pada bawang merah, karena produksinya diperkirakan menurun akibat cuaca ekstrem,” ujar Rommy S. Tamawiwy, Kepala Perwakilan BI Babel.
Sejak Januari hingga September 2025, TPID Babel bersama BI telah menggelar 40 kali sidak pasar, 77 kali operasi pasar (OP), dan 50 kali gerakan pangan murah (GPM). Program ini menggandeng pemerintah daerah, Bulog, pelaku usaha, hingga komunitas masyarakat.
Selain itu, BI juga mendukung pendistribusian 17,5 ton daging sapi beku dari Jakarta ke Belitung Timur, hasil kerja sama antara Koperasi Pengendali Inflasi Daerah dan Bulog KC Belitung.
“Langkah-langkah ini bukan hanya untuk menurunkan harga sesaat, tetapi juga memastikan kestabilan pasokan jangka panjang,” kata Rommy.
Upaya tersebut terbukti membantu menjaga harga komoditas utama seperti beras dan cabai tetap dalam kisaran wajar. BI menegaskan, penguatan rantai pasok lokal akan menjadi fokus strategis hingga akhir tahun. (chu/*)
Leave a Reply