Bambang Patijaya: Pemuda Harus Berproses, Perbesar Kapasitas Diri, Jaringan dan Karya

Avatar photo
Editor: Iwan Satriawan
Ketua Komisi XII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Bambang Patijaya, saat menjadi narasumber dalam Kursus kepemimpinan Menengah Komisariat Daerah Kepulauan Bangka Belitung, di Hotel Aksi, Minggu (28/9/2025).

MENDOBARAT, LASPELA – Ketua Komisi XII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Bambang Patijaya menegaskan bahwa keberhasilan tidak bisa diraih secara instan, melainkan melalui proses panjang, konsisten, dan kemauan untuk terus belajar serta mengembangkan diri.

Hal itu ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam Kursus Kepemimpinan Menengah Komisariat Daerah Bangka Belitung bertema “Pendidikan Sebagai Fondasi, Iman Sebagai Inspirasi, Pemuda Katolik Bangka Belitung Membangun Negeri” yang digelar di Hotel Aksi Natural Resort, Mendo Barat, Minggu (28/9/2025).

“Dua puluh tahun lagi akan ada di antara kalian yang mengisi posisi saya di depan. Tapi untuk sampai ke sana, semuanya butuh proses. Hari ini kalian aktif di Pemuda Katolik, mungkin ke depan di organisasi berbeda. Namun yang penting teruslah berproses memperbesar kapasitas diri, pengetahuan, jaringan, dan karya,” ungkap pria yang akrab disapa BPJ ini.

Baca Juga  Latihan Kepemimpinan Hikmabudhi Bangka, Bambang Patijaya Ajak Generasi Muda untuk Aktif Menempa Diri dan Gigih Jalani Proses

Tokoh politik nasional ini  menegaskan, kapasitas organisasi akan berkembang jika diisi oleh sumber daya manusia yang mau belajar dan berproses.

Pengalaman dirinya yang sudah bergabung di berbagai organisasi, termasuk di KNPI hingga organisasi lintas iman dan kemajemukan, menjadi bukti bahwa proses panjang itulah yang membentuk kapasitas kepemimpinan.

“Organisasi akan menjadi besar jika pengurusnya mau berkembang. Kegiatan seperti ini penting untuk membangun kapasitas pemuda. Kalau kapasitas pemudanya kuat, maka organisasinya juga kokoh. Itulah konsolidasi internal,” jelasnya.

Bambang juga menekankan pentingnya sikap santun, konsistensi waktu, dan doa yang diiringi kerja nyata.

“Sebagai aktivitas ‘garang’ itu penting, tapi jangan lupa harus santun. Kadang-kadang nilai aktivitas itu hilang ketika ia melupakan attitude, ketika dia tidak menunjukkan attitude kepada orangtuanya yang harus dihormati,” ujarnya.

“Kemudian, ini yang paling sulit yakni konsisten dalam menjalani waktu. Orang itu biasanya semangatnya tinggi ketika sedang berdoa, tapi setelah berdoa dak fokus dan konsisten lagi. Jadi, konsisten itu penting,” tambahnya.

Baca Juga  Latihan Kepemimpinan Hikmabudhi Bangka, Bambang Patijaya Ajak Generasi Muda untuk Aktif Menempa Diri dan Gigih Jalani Proses

Lebih jauh, ia berpesan agar pemuda Katolik membangun jejaring dan bergaul dengan orang-orang yang positif serta lintas iman, sehingga organisasi bisa eksis tidak hanya di internal, tetapi juga memberi manfaat bagi masyarakat luas.

“Berkumpulah atau bergaul dengan orang-orang yang tepat yang punya positif fight. Organisasi berkembangnya ada dua, ke dalam dan ke luar. Ke dalam adalah memperkuat kapasitas pengurus. Tapi percayalah setelah anda kuat di dalam, maka selanjutnya adalah berkembang ke luar. Artinya mampu menunjukkan manfaatnya kepada masyarakat, menunjukkan keberadaannya kepada pemuda lintas iman. Karena banyak teman, banyak jaringan akan sangat membantu perjalanan organisasi ke depan,” pungkasnya. (mah)

Leave a Reply