PANGKALPINANG, LASPELA – Setelah sempat vakum kegiatan Satuan Keamanan Lingkungan (Satkamling) di RT 8 RW 03, Kelurahan Keramat, Kota Pangkalpinang, resmi aktif kembali sejak April 2025.
Satkamling yang dikenal dengan nama Satkamling Cempedak ini kini menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan warga.
Tak hanya itu, keberadaan pos ini juga menjadi sarana warga untuk saling bersilahturahmi disela kesibukan masing-masing.
Meskipun baru berjalan lima bulan, berkat kekompakan pengurusnya keberadaan pos ini sudah banyak memberikan kontribusi untuk lingkungan RT 08 RW 03 Kelurahan Keramat.
Satkamling Cempedak pertama kali dibentuk pada tahun 2014, namun sempat mati suri karena berbagai kendala.
Kini, berkat kesadaran bersama dan dukungan dari 212 kepala keluarga yang tinggal di wilayah tersebut, kegiatan ronda malam kembali berjalan secara bergiliran.
“Kami hidupkan lagi Satkamling ini karena keamanan adalah tanggung jawab bersama. Kalau bukan kita yang jaga, siapa lagi? Alhamdulillah, sekarang warga makin sadar dan kompak. Pos ini merupakan wujud kebersamaan dan silahturahmi untuk RT 08 RW 03 Keramat,” ujar Budjang Sabturi, Ketua Satkamling Cempedak, saat ditemui di Pos Ronda, Jalan Cempedak, Senin (15/9/2025).
Kegiatan ronda malam dilaksanakan secara sukarela, dengan sistem giliran. Setiap kepala keluarga mengirimkan satu orang untuk bertugas ronda satu malam dalam sebulan.
Menariknya, sistem ini cukup fleksibel.
“Kalau ada yang sakit, lanjut usia, atau punya keperluan mendadak, bisa tukar jadwal. Bahkan ada beberapa lansia yang tetap ikut ronda sampai jam 3 atau 4 pagi. Semangat mereka luar biasa,” kata Nova Triadi, koordinator regu ronda malam.
Para janda dan warga rentan lainnya diberikan dispensasi sebagai bentuk empati dan kepedulian sosial.
Satkamling Cempedak juga terbukti efektif menekan potensi gangguan keamanan.
Salah satu contoh nyata adalah keterlibatan mereka dalam menyelesaikan kasus asusila di RT 9 yang belum memiliki sistem Satkamling aktif.
“Waktu itu kami diminta bantu oleh RT sebelah untuk menangani masalah secara kekeluargaan. Alhamdulillah, bisa selesai tanpa ribut, karena warga di sini saling percaya dan saling jaga,” tutur pria yang akrab disapa Didi ini.
Selain itu, pengawasan terhadap rumah kos dan tamu yang datang juga diperketat. Setiap tamu yang menginap diimbau untuk melapor ke pengurus RT.
“Kami lakukan pendekatan persuasif. Kalau ada yang mencurigakan, langsung kami datangi baik-baik, tanpa kekerasan. Yang penting, semua merasa aman dan nyaman,” tambahnya.
Tidak hanya itu, Satkamling Cempedak mendapatkan dukungan nyata dari Kapolsek Bukit Intan dan Kasat Binmas Polresta Pangkalpinang hingga Dirbinmas Polda Babel.
Bantuan berupa rompi ronda, alat komunikasi, hingga televisi untuk pos ronda telah diberikan guna mendukung kegiatan keamanan lingkungan.
“Kami bersyukur karena pihak kepolisian tidak hanya memberi motivasi, tapi juga fasilitas. Setiap malam, kami rutin kirim laporan kegiatan ronda. Koordinasi ini penting supaya pengamanan lebih maksimal,” jelas Musa, bendahara Satkamling.
Jadi Inspirasi untuk Lingkungan Lain
Seluruh kegiatan Satkamling dibiayai melalui swadaya masyarakat. Warga secara sukarela menyumbang antara Rp10.000 hingga Rp100.000 per bulan.
Dana tersebut digunakan untuk konsumsi ronda, pemeliharaan pos, serta bantuan sosial.
“Kalau dananya cukup, kita juga pakai buat bantu warga yang kena musibah. Misalnya jika ada warga yang sakit atau musibah lainnya, maka kita bantu sekedarnya,” ujarnya.
Satkamling Cempedak juga menjadi motor penggerak kegiatan sosial. Pada Agustus lalu, mereka menggelar program distribusi beras murah sebanyak 1 ton yang disambut antusias warga.
Setiap KK mendapat dua karung beras.
Dalam rangka menyambut HUT RI ke-80 pada Agustusan kemarin pun, Satkamling juga mengadakan berbagai lomba seperti gaple dan gotong royong lingkungan.
“Kami ingin bukan cuma keamanan yang terjaga, tapi juga kekompakan dan kebersamaan warga,” ungkapnya.
Dengan segala pencapaiannya, Satkamling Cempedak kini menjadi contoh positif bagi wilayah lain. Nama “Cempedak” sendiri diambil dari nama jalan tempat pos ronda berdiri, yang dulunya banyak ditumbuhi pohon cempedak.
“Satkamling ini bukan hanya soal jaga malam. Ini tentang rasa peduli, solidaritas, dan semangat gotong royong. Lingkungan yang aman, nyaman, dan saling bantu, itu yang kami harapkan.Dan saya tegaskan, jangan coba-coba bikin onar di sini. Satkamling Cempedak selalu siaga. Kalau macam-macam, siap-siap berurusan dengan petugas ronda,” tegas Didi. (dnd)
Leave a Reply