Kadin Indonesia Gelar Monthly Economic Diplomatic, Susun Roadmap Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja

* Targetkan 10.000 Tenaga Kerja Terlatih Akhir Tahun Ini

Avatar photo
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli, saat menghadiri Monthly Economic Diplomatic Breakfast di Jakarta, Jumat (12/9/2025). (Foto: dok. Kemenaker)

JAKARTA, LASPELA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Kementerian Ketenegakerjaan menggelar Forum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Monthly Economic Diplomatic Breakfast, acara ini dihadiri Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli, Jumat (12/9/2025).

Dalam forum ini, Kadin dan Kemenaker menyusun roadmap peningkatan produktivitas tenaga kerja, di mana langkah ini merupakan bagian dari upaya menuju Indonesia emas.

Menaker Yassielie menjelaskan bahwa kunci utama untuk mewujudkan Indonesia emas adalah peningkatan produktivitas tenaga kerja. Untuk itu, pemerintah telah melaksanakan pelatihan terhadap ratusan orang dan menargetkan hingga 10.000 tenaga kerja terlatih pada akhir tahun ini.

“Blue print yang pertama sudah ada beberapa kajian bahwa Indonesia emas itu terwujud dengan pertumbuhan ekonomi sekian dan tingkat produktivitasnya juga harus sudah ada angkanya. Jadi ada korelasi antara tingkat produktivitas dan pertumbuhan ekonomi sehingga artinya kita harus fokus kepada gerakan peningkatan produktivitas,” ujar Yassielie, dikutip dari wawancara di Tv One.

Baca Juga  Usai Beraudiensi dengan Bupati, Korlap Gerakan PNS untuk Keadilan Pilih Bungkam 

“Kita mulai tahun ini dengan penyiapan SDM jadi sudah dilatih 700 orang dan kita berharap bisa sampai ya ya minimal 10. 000 orang,” tambahnya.

Ia menegaskan Gerakan Peningkatan Produktivitas Nasional merupakan strategi utama dalam memperkuat daya saing Indonesia di panggung global. Yassierli menekankan produktivitas bukan sekadar angka, melainkan cerminan etos kerja bangsa.

Yassierli memaparkan sejumlah tantangan ketenagakerjaan yang masih dihadapi Indonesia, mulai dari dominasi sektor informal, produktivitas yang masih tertinggal dibandingkan rata-rata ASEAN, hingga perlunya penguatan link and match antara pendidikan, pelatihan vokasi, dan kebutuhan industri.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Kemnaker mendorong berbagai terobosan strategis, antara lain pengembangan Labor Analytics Dashboard (LAD) untuk kebijakan berbasis data, penguatan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) di 21 wilayah strategis, kolaborasi lintas kementerian, pemerintah daerah, dan mitra pembangunan dalam program hilirisasi, green jobs, hingga pemagangan nasional, serta pembentukan Lembaga Produktivitas Nasional (LPN) dan pelatihan productivity specialist bersertifikasi internasional.

Baca Juga  Dorong Peningkatan Kesejahteraan Nelayan, PT Timah Serahkan Bantuan untuk Koperasi Tanjung Gunung Sejahtera 

Ia menambahkan, peningkatan produktivitas akan berdampak langsung pada penciptaan lapangan kerja berkualitas, penguatan daya saing industri, serta pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

“Jika produktivitas kita meningkat, maka kesejahteraan pekerja dan keberlanjutan usaha juga akan terjamin,” jelasnya.

Sementara, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Luar Negeri Kadin, James T. Riady, menilai kehadiran Yassierli memberi semangat baru dalam upaya meningkatkan human capital Indonesia agar siap menghadapi dinamika global, termasuk revolusi industri 4.0.

“Kami melihat Menaker memiliki leadership yang visioner dan kompetensi luar biasa. Hal itu menjadi inspirasi bagi Kadin untuk terus berkolaborasi,” ujar James. (*/rls)

 

Leave a Reply