MENTOK, LASPELA — Kepala Unit Perlindungan, Perempuan dan Anak (PPA) Bangka Barat (Babar), Alta Fatra mengatakan, kasus yang terjadi di salah satu SMP Negeri di Kecamatan Mentok, bukanlah perlakuan bullying, melainkan perkelahian.
“Kemarin kami sudah turun ke sekolah, kami mencari fakta-faktanya. Memang setelah kami telusuri dan memanggil saksi-saksi anak. Ternyata bukan ke kasus pembullyan, tapi lebih ke berkelahi antara anak-anak,” ucapnya, Rabu (3/9/2025).
Menurut Alta, pembullyan adalah perundungan terhadap satu anak tanpa perlawanan, dan kasus kali ini tidak seperti itu.
“Kalau pembullyan itu kan sifatnya ke satu anak, tapi ini mereka sama-sama memancing jadi berkelahi,” jelasnya.
Alta mengatakan, mereka dari Unit PPA akan melakukan pendamping kepada dua belah pihak, dan mencari solusi terbaik kedepannya.
“Kami ini intinya untuk kepentingan anak, tidak hanya korban, ke terduga pelaku juga kita dampingi, memang kepentingan baik untuk para anak. Kami mencari solusinya,’ tukasnya.
Namun, karena orang tua dari korban yang anaknya sempat di rawat di RSUD Sejiran Setason telah melapor ke Polres Bangka Belitung, saat ini pihaknya tidak terlalu ikut campur.
“Namun, karena kasus ini sudah di bawa ke Polres Bangka Barat, jadi kami serahkan ke Polres. Kami jika dilibatkan pasti datang, karena selama kami Mitra Polres,” ucapnya. (oka)
Leave a Reply