PANGKALPINANG, LASPELA – Gubernur Bangka Belitung Hidayat Arsani mengungkapkan turut berduka cita atas meninggalnya bayi balita umur 11 bulan yang dirawat di rumah sakit Bakti Timah Pangkalpinang.
Sebelumnya, beredar video seorang ibu rumah tangga yang menangis histeris di ruangan Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) kota Pangkalpinang.
Ibu muda bernama Ayi warga Pangkalpinang ini menangis bukan tanpa alasan ia menangis histeris dikarenakan anaknya yang masih berusia 11 bulan meninggal dunia di salah satu ruang rawat inap di Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang, Selasa (2/9/25) pagi.
“Menanggapi hal ini saya selaku Gubernur Babel Hidayat Arsani mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya, atas meninggalnya bayi 11 bulan itu,” ucapnya.
Dirinya telah merintahkan salah satu dokter untuk mengecek langsung dan mencari tahu penyebab dari meninggalnya bayi tersebut.
“Saya sudah merintahkan tim untuk langsung ke RSBT mencari tahu penyebab kenapa sampai bayi meninggal dunia. Kita dari pemerintah belum mengambil langkah tegas seperti apa karena baru melakukan pengkajian untuk mencari tahu yang sebenarnya,” ungkapnya.
Hidayat menilai, kesehatan masyarakat adalah yang harus diutamakan, rumah sakit yang bermasalah harus diperbaiki.
“Pelayanan kesehatan sangat penting kita utamakan, sudah sering saya ingatkan pada saat rapat pelayanan kesehatan harus diutamakan untuk masyarakat karena ini prioritas utama saya, rumah sakit yang bermasalah harus diperbaiki,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ayi mengaku sejak sore anaknya mengalami buang air besar secara terus menerus hingga dibawa ke RSBT.
Bocah itu akhirnya dirawat dan diinfus di salah satu ruangan rawat inap. Namun, menjelang tengah malam, sang bocah tiba-tiba panas tinggi.
Selang infusnya lepas. Ayi terkejut dan berusaha memanggil perawat jaga. Namun kata Ayi, perawatnya tidak ada. Ia pun menekan bel panggilan berulang kali. Tetap juga tidak ada perawat yang datang.
Hingga pukul 05.00 Wib pagi, sang anak akhirnya meninggal dunia. Ia mengaku tidak terima atas tidak ada pelayanan perawat RSBT.
Dalam penggalan video yang diterima awak media, tampak Ayi berteriak marah dengan tim medis RBST.
“Anak saya tidak dipedulikan semalam di sini. Anak saya tidak dipedulikan sama perawat di sini. Saya pencet 100 kali bel panggilan. Tidak siapa pun yang mempedulikannya. Mereka tidur,” teriaknya sambil menangis.
“Apa guna pencetan itu. Saya mau ketemu pimpinan rumah sakit ini. Itu bayi mengapa tidak dipedulikan. Saya tidak tidur dari semalam, saya tidak terima, saya tidak terima,” tambahnya histeris.
Sementara itu, pihak RSBT melalui humasnya Derry saat dikonfirmasi awak media melalui sambungan telepon hanya menjawab singkat saja.
“Iya bang, kita lagi buat kronologinya, nanti dikirim,” pungkas Derry. (chu)
Leave a Reply