PANGKALPINANG, LASPELA– Kabar duka bagi masyarakat Kepulauan Bangka Belitung, Zuristyo Firmadata Bin Fathan M. Tohir, yang akrab disapa Bang Tyo, putra daerah sekaligus mantan Anggota DPR RI periode 2019–2024 dari Partai NasDem, tutup usia pada Jumat, 22 Agustus 2025.
Pria kelahiran Muntok 7 Januari 1973 itu wafat dalam usia 52 tahun. Ia menempuh pendidikan dari bangku SD dan SMP di Parittiga, dan SMA di Jakarta, kemudian melanjutkan studi ke jenjang sarjana di STIE Pelita Bangsa, serta magister di Sekolah Tinggi Manajemen IMMI Jakarta.
Kepergian Zuristyo menyisakan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga dan kerabat, tetapi juga bagi partai dan masyarakat yang pernah merasakan sentuhan perjuangannya. Doa dan ucapan belasungkawa mengalir deras dari berbagai kalangan.
Berita duka pun menyebar di pesan WhatsApp, media sosial dan lainnya. Beberapa kader partai pun turun menyampaikan ungkapan duka cita dan doa kepada almarhum.
“Ya Allah, ampunilah, rahmatilah, bebaskanlah, dan lepaskanlah dia. Muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, dan bersihkanlah dia dari segala kesalahan,” demikian doa yang mengiringi kepergian almarhum.
Semasa hidupnya, Bang Tyo dikenal sebagai tokoh pergerakan yang konsisten memperjuangkan tambang rakyat daerah serta hak pengelolaan hutan untuk masyarakat. Untuk memperkuat perjuangan tersebut, ia mendirikan Astrada (Asosiasi Tambang Rakyat Daerah) dan FKPMP (Forum Kibar Pemuda Merah Putih), dua wadah yang banyak berperan dalam mengatasi berbagai permasalahan masyarakat di Bangka Belitung.
Perjuangan politiknya terus berlanjut hingga ia dipercaya menjabat Ketua DPD Partai NasDem Bangka Barat dan kemudian pada tahun 2016 mendapat amanah sebagai Ketua DPW Partai NasDem Kepulauan Bangka Belitung.
Pada Pemilu 2019, Zuristyo berhasil melenggang ke Senayan dengan raihan 36.889 suara pribadi dari total 83.447 suara Partai NasDem di Dapil Bangka Belitung.
Sebagai Anggota Komisi VI DPR RI, ia aktif memperjuangkan pemberdayaan ekonomi masyarakat, salah satunya melalui program-program kewirausahaan dan perdagangan dalam negeri. Zuristyo kerap menegaskan bahwa sektor perdagangan sangat penting dalam menciptakan pemerataan ekonomi, lapangan kerja, dan peningkatan investasi nasional.
Di balik kiprah politik dan sosialnya, almarhum dikenal sebagai sosok yang rendah hati, dekat dengan rakyat, dan selalu berkomitmen pada perjuangan aspirasi masyarakat. Amanah utamanya adalah memperjuangkan agar tambang rakyat dan pengelolaan hutan dapat menjadi sumber ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat Bangka Belitung.
Selamat jalan, Bang Tyo. Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadahmu, mengampuni dosa-dosamu, dan menempatkanmu di tempat terbaik di sisi-Nya. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. (*/rul)
Leave a Reply