85,94 Persen yang Terdaftar di DPT Pilkada Kota Pangkalpinang Siap Ikut Mencoblos

Avatar photo

PANGKALPINANG, LASPELA–Angka partisipasi pemilih pada Pilkada Kota Pangkalpinang tahun 2024 terbilang kecil, hanya 52,86 persen. Karena itu, KPU, partai politik, pasangan calon, timses berusaha untuk meningkatkan angka partisipasi pemilih. Dan berdasarkan survei Elekta Research Center Universitas Pertiba yang dilakukan awal Agustus dari 169.016 yang tersebar di 315 Tempat Pemungutan Suara, termasuk 4 TPS khusus di sejumlah lapas, sebanyak 85,94 persen memastikan diri untuk ikut mencoblos pada hari pelaksanaan pilkada ulang, Rabu (27/8/2025) mendatang.

Direktur Elekta Research Center, Divo Dharma Silalahi, Ph.D, menjelaskan bahwa survei dilakukan pada 4–5 Agustus 2025 terhadap 939 responden yang tersebar di 42 kelurahan di Kota Pangkalpinang. Penentuan responden menggunakan metode multistage random sampling, dengan distribusi sampel berdasarkan wilayah geografis dan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) hingga tingkat RT. Survei ini melibatkan 50 mahasiswa aktif dari berbagai fakultas di Universitas Pertiba, dan memiliki tingkat kepercayaan 95 persen serta margin of error sebesar ±3,2 persen.

Berdasarkan pertanyaan, terkait Pilkada ulang Walikota dan Wakil Walikota Pangkalpinang tanggal 27
Agustus 2025 nanti, apakah Anda akan ikut berpartisipasi (mencoblos), sebanyak 85.94% Masyarakat yang terdaftar dalam DPT akan memilih, 11,82 persen belum memutuskan, 2,02 menyatakan tidak.

Baca Juga  Meriah dan Sarat Makna, Debat Kedua Pilkada Ulang Pangkalpinang 2025 Dibuka dengan Semangat Persatuan

Selain itu sebanyak 73,63 persen responden menyatakan telah mengetahui pasangan calon dan nomor urutnya, sementara 26,37 persen lainnya belum mengetahui. Terkait popularitas, hanya 66,13 persen pasangan calon yang telah dikenali masyarakat, sedangkan 33,87 persen belum dikenal secara luas.

Baca Juga  Basit Usulkan Inovasi Budaya Melayu dan Modernisasi UMKM dan Toko Tradisional Tanpa Ganggu APBD

“Data ini menunjukkan bahwa pasangan calon masih perlu memperkuat sosialisasi dan dokumentasi profil mereka ke masyarakat,” ujar Divo.

Divo Dharma Silalahi menambahkan berdasarkan hasil survei hanya 23,75 persen responden menyatakan pernah melihat atau mengetahui kegiatan kampanye dari salah satu pasangan calon. Sebaliknya, 44,41 persen belum pernah melihat kampanye, dan 31,84 persen menyatakan tidak tahu. Divo menilai kondisi ini sebagai tantangan sekaligus peluang bagi para kandidat untuk menyampaikan program secara lebih aktif dan positif. (rel)

 

 

Leave a Reply