PANGKALPINANG, LASPELA – Ketua DPRD Kota Pangkalpinang, Abang Hertza, mengecam tren di media sosial yang menyandingkan Bendera Merah Putih dengan simbol-simbol budaya populer asing seperti bendera bajak laut dari serial manga One Piece.
Menurutnya, tindakan seperti ini merupakan bentuk kurangnya pemahaman generasi muda terhadap makna kemerdekaan dan simbol negara.
“Generasi muda harus paham, kemerdekaan Indonesia tidak datang begitu saja, melainkan dari perjuangan panjang dan penuh pengorbanan. Jangan sampai kita melukai makna perjuangan itu dengan tindakan yang meremehkan simbol negara,” tegas Hertza, Minggu (17/8/2025).
Ia menambahkan bahwa Bendera Merah Putih adalah lambang kedaulatan dan identitas bangsa, bukan sekadar kain berwarna.
“Merah Putih bukan fashion statement. Itu lambang harga diri bangsa,” lanjutnya.
Abang juga mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dalam keberagaman, terutama di Pangkalpinang yang memiliki masyarakat heterogen.
“Pangkalpinang ini tanah Melayu, masyarakatnya beragam banyak suku, banyak agama. Tapi kita bisa hidup rukun karena kita punya nilai bersama Indonesia,” ujarnya.
Pernyataan Hertza sejalan dengan sikap Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Pangkalpinang, Donal Tampubolon, yang juga menyayangkan tren penyandingan Bendera Merah Putih dengan simbol budaya asing.
“Anak-anak muda jangan ikut-ikutan. Bendera Merah Putih adalah lambang negara kita, jangan sampai kita menodai cita-cita leluhur kita hanya karena tren di media sosial,” kata Donal.
Ia menegaskan bahwa penghormatan terhadap simbol negara adalah bagian dari wujud kecintaan terhadap tanah air. Terlebih di momen Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, masyarakat diharapkan bisa kembali menguatkan nilai-nilai kebangsaan.
“Kita sudah lihat bagaimana negara-negara lain bisa terpecah belah karena tidak mampu menjaga persatuan. Indonesia, termasuk Pangkalpinang, masih aman dan damai. Ini keistimewaan yang harus kita jaga bersama,” pungkas Donal. (dnd)
Leave a Reply