PANGKALPINANG, LASPELA– Hilirisasi menjadi salah satu agenda strategis bangsa untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam, menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan lapangan kerja serta mendorong keadilan sosial. Sebagai bagian dari BUMN yang memegang peranan dalam industri timah nasional, PT Timah Tbk terus memperkuat komitmen dalam menjalankan program hilirisasi.
PT Timah terus berkomitmen untuk mengakselerasi langkah-langkah konkret dalam melaksanakan hilirisasi. Anggota Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID telah melaksanakan hilirisasi dengan menghasilkan produk tin ingot dan tidak lagi menjual tin ore.
Komitmen hilirisasi PT Timah Tbk terus dilanjutkan dengan mendirikan anak perusahaan PT Timah Industri yang fokus pada pengembangan hilirisasi timah mengolah tin ingot menjadi berbagai produk seperti tin solder, tin solder powder dan tin chemical.
Sejak awal, PT Timah Industri memandang hilirisasi bukan sekadar kewajiban, tetapi sebagai jalan strategis untuk memberi nilai tambah pada sumber daya alam negeri. Langkah ini sejalan dengan cita-cita besar bangsa untuk mengolah kekayaan alam di dalam negeri, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan daya saing industri nasional.
PT Timah Industri membangun pabrik tin stabilizer pada tahun 2009 sebuah langkah awal yang membuktikan keseriusan perusahaan untuk masuk ke sektor pengolahan produk turunan timah. Pada tahun 2010, PT Timah Industri membangun pabrik tin chemical dengan produk Methyltin Mercaptide dan pada tahun 2011 pabrik tin chemical resmi dioperasikan, memperluas portofolio hilirisasi dan membuka peluang pasar baru.
Komitmen ini tidak berhenti di situ. Pada 2015, perusahaan kembali mengambil langkah besar dengan membangun pabrik SnCl? (Stannic Chloride) dan DMT (Dimethyltin Dichloride). Kedua fasilitas ini menjadi tonggak penting dalam memperdalam rantai pasok industri kimia berbasis timah di Indonesia.
Kegigihan PT Timah Industri terlihat dari keberlanjutan inovasi yang dilakukan. Tahun 2021, perusahaan meluncurkan beberapa varian produk tin stabilizer, yang tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar domestik tetapi juga memiliki potensi ekspor.
Lompatan terbaru hadir di 2024, ketika PT Timah Industri memulai pembangunan pabrik tin solder powder bahan strategis yang digunakan di berbagai industri, mulai dari elektronik hingga material canggih.
Kini, PT Timah Industri telah memproduksi berbagai produk Tin solder yang terdiri dari tin bar, tin wire dan tin solder powder. Sedangkan turunan dari produk tin chemical terdiri dari Stannic yakni Stanic Choloride dengan brand Bankastannic dan Organotin yang terdiri dari Methyltin Mercaptide dan Mercaptide Choloride.
Dengan dukungan dari PT Timah Tbk, PT Timah Industri telah lima pabrik produksi hilirisasi yakni; Stannic Chloride Plant dengan kapasitas 3.000 ton/tahun yang digunakan sebagai bahan kimia sebagai prekursor, untuk industri kaca, katalis dan stabilizer.
Kedua, pabrik Tin Intermediate Plant dengan kapasitas produksi 8.000 ton/tahun. Produk ini digunakan untuk panel surya, kabel listrik dan bahan bangunan tahan panas. Ketiga, Tin Stabilizer Plant dengan kapasitas produksi 10.00 ton/tahun yang digunakan sebagai bahan baku untuk industri otomotif, stabilizer pipa/pvc dan konstruksi. PT Timah Industri juga memiliki pabrin Tins solder dengan kapasitas 2000 ton/tahun dan Solder Powder dengan kapasitas 100 ton/tahun.
Produk hilirisasi yang diproduksi PT Timah Industri juga telah menembus pasar global dengan tujuan negara seperti India, China, Malaysia, Timur Tengah, Thailand, Korea dan Singapura.
Hilirisasi yang dilakukan PT Timah i sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo melanjutkan hilirisasi dan kebijakan pemerintah untuk mengurangi ekspor mineral mentah dan mendorong ekspor produk bernilai tambah.
Direktur Utama PT Timah Tbk, Restu Widiyantoro mengatakan, hilirisasi timah adalah upaya konkret yang dilakukan PT Timah agar sumber daya alam timah dapat memberikan manfaat maksimal bagi bangsa.
“Hilirisasi bukan hanya soal bisnis, tetapi tentang bagaimana kita memastikan sumber daya alam yang kita miliki memberikan kemakmuran bagi rakyat dan memperkuat kedaulatan negara dan membangun kemandirian ekonomi nasional,” katanya.
Restu menambahkan, dengan memperkuat hilirisasi, PT Timah tidak hanya berkontribusi pada peningkatan pendapatan negara melalui pajak dan PNBP, tetapi juga ikut menjaga keberlanjutan sumber daya alam melalui praktik pertambangan yang bertanggung jawab.
“Momentum HUT ke-80 Republik Indonesia yang mengusung tema ‘Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju’ menjadi pengingat sekaligus pemacu semangat PT Timah untuk mengakselerasi langkah-langkah konkret dalam hilirisasi. Hilirisasi bukan hanya soal peningkatan nilai produk, tetapi juga tentang kemandirian ekonomi, pemberdayaan masyarakat, dan keberlanjutan industri,” kata Restu.
Konsistensi dalam melaksanakan hilirisasi membuktikan bahwa PT Timah Industri tidak sekadar mengikuti tren, melainkan menjadi pelopor dalam mengubah arah industri timah Indonesia dari sekadar pengekspor bahan mentah menjadi produsen produk bernilai tinggi yang mampu bersaing di pasar global. (*)
Leave a Reply