Warga Jalan Raya Peltim Keluhkan Bau dari Pabrik Timah, Banyak Terganggu Pernafasan

Avatar photo
 Lingkungan di Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, yang sering terdampak aroma tak sedap. 

MENTOK, LASPELA  — Warga tempat tinggal di Jalan Raya Peltim Kelurahan Sungai Baru, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat (Babar), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengeluh polusi dan bau menyengat yang diduga bersumber dari pabrik peleburan timah.

Deri warga Muntok menyatakan bahwa sudah banyak keluhan dari masyarakat sekitar pabrik. Bau itu sering muncul pada pagi hari.

“Baunya sangat menyengat seperti bau wc. Tolong pak diinfokan kepada pihak manajemen,, takut nantinya ada demo dari warga,” pinta Deri saat menghubungi Laspela melalui WA Handphone, Senin (11/8).

Menurutnya, aroma tersebut hampir setiap hari tercium. Namun belakangan ini aromanya semakin menyengat dan sangat mengganggu kenyamanan bernafas.

“Aromanya itu seperti bau WC, bukan saya saja yang mencium bau itu. Hampir semua warga di jalan raya Peltim. Kalau saya tadi mencium baunya, pas dari rumah mau ke masjid, solat subuh, pulang juga masih ada, di masjid pun ada aromanya,” katanya.

Baca Juga  UMKM Ketiban Berkah dari Pekan Sehat HUT ke-49 di Belinyu, Dagangan Ludes hingga Promosikan Produk

Warga menduga aroma tersebut berasal dari salah satu perusahaan yang dekat pemukiman mereka, lantaran setiap angin musim tenggara dan kencang, aroma tersebut pasti muncul.

“Kemungkinan itu ada yang bilang dari pabrik, itu sering terjadi apalagi musim angin tenggara, atau selatan bau di daerah kami,” ucapnya.

“Sudah lama, cuma ini semakin pekat baunya. Aromanya sama kayak bau wc, padahal bukan wc. Itu sampai jam 7 sampai 8 pag8 masih bau, kemungkinan dari malam baunya,” sambungnya.

Warga berharap aroma tak sedap tersebut dapat menjadi perhatian, lantaran selain mengganggu pernapasan, juga dikhawatirkan akan merusak kesehatan.

“Yang kami khawatirkan disitukan ada lansia, anak-anak, ibu-ibu, kasian mencium bau seperti itukan, kita nggak tahu kan itu bau bahan kimia atau apa kan, takut ganggu kesehatan juga,” katanya.

Baca Juga  Petinju Bangka Barat Mulai Persiapan Kejuaraan Gubernur 

Warga berharap, aroma tersebut dapat menjadi perhatian dan dilakukan cek sampel oleh perusahaan, kalau memang berasal dari limbah.

“Kalau bisa dari pihak perusahaan dilakukan pemantauan, penelitian, jangan sampai dirugikan dan dilihat ada efek nggak, bahaya atau tidak untuk kesehatan,” katanya.

Selain itu, Pemerintah juga diharapkan dapat melakukan monitoring terkait aroma tersebut, dan segera ditangunglangi supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kami juga berharap kalau bisa pihak Pemda, Kecamatan dan kelurahan khusus nya dinas lingkungan hidup juga peka dan peduli terhadap masalah udara bau ini,” ujarnya. (oka)

Leave a Reply