JAKARTA, LASPELA–Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Thomas Jusman bersama seluruh pengurus Kadin Pusat dan seluruh Indonesia mendengarkan arahan Presiden Prabowo Subianto kepada para peserta Retreat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia 2025 di kediaman Prabowo, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/8/2025) lalu. Prabowo juga melepas keberangkatan para peserta ke Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.
Sekitar 230 anggota Kadin yang terdiri dari pengurus pusat dan ketua pengurus provinsi dari seluruh Indonesia hadir dalam pengarahan tersebut.
Sekitar 230 anggota Kadin yang terdiri dari pengurus pusat dan ketua pengurus provinsi dari seluruh Indonesia hadir dalam pengarahan tersebut.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menjelaskan para peserta dipimpin langsung oleh Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie.
“Atas undangan Ketua Umum Kadin, Presiden Prabowo memberikan arahan sekaligus melepas keberangkatan peserta retreat. Retreat tersebut diselenggarakan untuk membentuk disiplin, nasionalisme, ketekunan, pengetahuan serta wawasan kebangsaan kepada para peserta yang merupakan pimpinan dan pemegang usaha industri swasta yang bergerak di berbagai bidang,” kata Seskab Teddy dalam keterangannya.
Kegiatan ini juga diharapkan menjadi momentum penguatan komitmen antara pemerintah dan pelaku usaha untuk bersinergi dalam pembangunan ekonomi nasional, khususnya di tengah tantangan global. Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, serta Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani.
Ketua Kamar Dagang dan Industri Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Thomas Jusman menjelaskan semua peserta retreat diberikan arahan langsung oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto.
“Ketahanan nasional adalah syarat mutlak dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa. Dan dunia usaha merupakan salah satu elemen strategis dalam mendukung ketahanan ekonomi negara. Retreat menjadi ruang refleksi untuk membangun pemahaman bersama, dan penyelarasan visi antara pimpinan dunia usaha, pemerintah dan agenda kebangsaan,” ungkap Thomas Jusman. (*/net/rel)
Leave a Reply