Jelang HUT RI, Penjual Atribut Merah Putih Mulai Menjamur di Toboali

* Pedagang Keluhkan Sepi Pembeli

Avatar photo
Atribut kemerdekaan mulai menjamur di Toboali, meskipun sepi pembeli pedagang tetap optimis jelang peringatan HUT RI kelak, ada peningkatan daya beli masyarakat.

TOBOALI, LASPELA – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 80 Republik Indonesia, penjual atribut bendera merah putih mulai menjamur di sepanjang jalan Jenderal Sudirman Toboali, Bangka Selatan.

Para pedagang yang mulai berjualan sejak awal Agustus 2025 ini telah menyatakan antusiasme masyarakat untuk membeli atribut kemerdekaan.

Namun para pedagang musiman itu mengaku sepi pembeli menjelang perayaan HUT ke 80 RI di Toboali. Para pedagang pesimis oplah penjualan tidak semaksimal tahun-tahun sebelumnya.

Salah satu pedagang, Bagus, menyebut bahwa pada tahun-tahun sebelumnya, ia bisa menjual ratusan bendera per hari dengan omset mencapai Rp1 juta. Namun, di tahun 2025 ini, penjualannya hanya berkisar puluhan bendera dengan omset sekitar lima ratus ribu rupiah per hari.

Baca Juga  Di Hadapan Walhi, Ketua DPRD Babel Tegaskan Batu Beriga Zona Zero Tambang

“Biasa kalau sudah masuk Agustus, pembeli ramai. Tapi tahun ini belum terasa ramai, mungkin karena ekonomi lesu dan banyak yang masih pakai bendera lama,” kata pemuda asal Garut itu, Senin (11/8/2025).

Bagus mengungkapkan, beragam ukuran bendera merah putih dijual oleh dirinya, mulai dari ukuran kecil seharga Rp5 ribu hingga Rp85 ribu per buah, termasuk juga bendera umbul-umbul dengan harga bervariasi antara Rp40 ribu hingga Rp300 ribu tergantung panjang dan motif.

“Walaupun demikian, kita tetap semangat dan optimis menjalankan usaha penjualan meski sudah mendekati tanggal 17 Agustus, dan biasanya masyarakat ini mulai ramai menghias rumah dan lingkungan,” ungkapnya.

Ia menyebutkan, momentum HUT RI setiap tahunnya sebagai salah satu sumber penghasilan tambahan. Namun, lesunya daya beli masyarakat tahun 2025 ini menjadi tantangan tersendiri.

Baca Juga  Basel Raih Predikat KLA Tiga Kali Berturut dari Kementerian PPPA

“Kami menduga beberapa faktor menjadi penyebab sepinya pembeli, seperti kondisi ekonomi masyarakat yang belum membaik, serta masih banyaknya warga yang mungkin menggunakan bendera lama yang masih layak pakai,” sebut Agus.

Meski demikian, ia tetap berharap omset sampai H-2 oplah penjualan atribut atau umbul-umbul bendera merah putih.

“Meski ekonomi seperti ini, saya dan teman-teman berharap momen semangat kemerdekaan tetap menggugah masyarakat untuk turut serta memeriahkan HUT RI dengan memasang bendera merah putih di rumah masing-masing,” pungkasnya. (pra)

Leave a Reply