PANGKALPINANG, LASPELA – Keterbatasan infrastruktur menjadi tantangan utama Politeknik Darma Ganesa di Belitung dan Belitung Timur. Hingga kini, kampus yang berdiri sejak 2014 itu masih menempati gedung sewa dengan fasilitas terbatas, meski telah melahirkan hampir 200 lulusan yang seluruhnya terserap di dunia kerja.
Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hellyana, usai melakukan kunjungan kerja ke Poltek Darma Ganesa, Jumat (8/8/2025), menyampaikan apresiasinya atas capaian kampus tersebut, sekaligus mengajak berbagai pihak, termasuk universitas dan investor, untuk membantu pembangunan gedung permanen.
“Alhamdulillah pada Jumat sore kemarin saya melakukan kunker ke Poltek Ganesa yang ada di Belitung dan Beltim dengan tujuan untuk melihat langsung permasalahan pendidikan di sana,” ujarnya di Pangkalpinang, Senin (11/8/2025).
Hellyana menyebut, meski sempat vakum pada awal berdiri akibat persoalan legalitas dan akreditasi, kampus ini kembali aktif pada 2015 dan mampu membuktikan kualitasnya. Saat ini, Poltek Darma Ganesa memiliki dua jurusan aktif — Perhotelan dan Sistem Informasi — serta tengah mempersiapkan jurusan baru, Perpajakan.
Menurutnya, masalah utama kini ada pada bangunan dan sarana prasarana. “Kami sudah sounding, mudah-mudahan ada investor yang mau membangun seperti di daerah lain, tetapi tetap bekerja sama dengan yayasan yang ada. Atau nanti mungkin UBB atau Polman juga bisa ikut bersama investor,” kata Hellyana.
Selain infrastruktur, ia menyoroti rendahnya Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi di Babel yang terendah se-Indonesia. “Banyak yang kuliah di luar. Kita akan terus genjot ini agar anak-anak kita tetap kuliah di sini, dengan menggandeng universitas-universitas yang ada,” ucapnya.
Ia menambahkan, faktor rendahnya minat kuliah juga dipengaruhi kondisi sosial-ekonomi, seperti pernikahan dini, perceraian, dan lemahnya dorongan orang tua. Karena itu, Pemprov Babel akan mengupayakan solusi dari hulu ke hilir, termasuk dukungan lahan yang sudah disiapkan Pemkab Belitung.
“Saya berharap semua universitas ini bisa dibantu infrastrukturnya. Ganesa juga mengharapkan pemerintah mensuport lahan tapi lahan mungkin sudah oke, hanya saja bangunannya,” jelasnya.
Hellyana menegaskan, tenaga pengajar bukan hambatan karena banyak lulusan asal Babel yang berpotensi kembali mengajar.
“Kalau tenaga pengajar tidak masalah, hanya saja bangunannya. Saya ingin sounding ke Muhammadiyah, tapi masih mau datang juga,” tutupnya. (chu)
Leave a Reply