400 Butir Telur Terkumpul di Program Kiping Sedulur, Upaya Cegah Stunting di Pangkalpinang

Avatar photo
Editor: Iwan Satriawan
Penyaluran Telur dari Sekda Kota Pangkalpinang kepada tim Kiping Sedulur, Jumat (8/8/2025).

PANGKALPINANG, LASPELA – Sebanyak 400 butir telur terkumpul dalam kegiatan sosial bertajuk Kiping Sedulur (Kite Peduli Stunting dengan Sedekah Dua Telur) yang digelar Pemerintah Kota Pangkalpinang.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting yang merupakan Program Pemerintah Pusat.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Pangkalpinang, Agustu Afendi, menyampaikan bahwa hingga saat ini telah terkumpul sebanyak 400 butir telur dari partisipasi masyarakat, jumlah ini akan terus bertambah hingga siang nanti.

“Hingga saat ini sudah ada 400 butir telur yang terkumpul, estimasi bakal mencapai 1000 butir telur,” katanya, Jumat (8/8/2025).

Agustu mengatakan jika kegiatan ini tidak menargetkan jumlah tertentu karena sifatnya sedekah dan sukarela, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang lebih terorganisir dengan target, kali ini dibuka sebagai wadah sedekah.

“Siapa pun yang tergerak hatinya dan memiliki keikhlasan untuk membantu penanganan stunting, kita fasilitasi,” jelas Agustu.

Telur-telur tersebut akan disalurkan melalui program Masyarakat Berbasis Gizi (MBG) dan dibagikan kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan balita yang membutuhkan asupan gizi tambahan.

“Harapan kami kegiatan ini terus berjalan hingga selesai, karena ini program baik. Apalagi hari ini hari Jumat yang penuh berkah,” tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pangkalpinang, Miego, turut mendukung kegiatan ini dan mengajak seluruh aparatur sipil negara (ASN) maupun masyarakat umum untuk terlibat.

“Hari ini saya juga membawa 22 butir telur untuk disedekahkan. Kegiatan seperti ini harus terus kita hidupkan agar manfaatnya nyata dalam pencegahan stunting,” ujarnya.

Miego menyebutkan bahwa saat ini terdapat 216 anak stunting di Pangkalpinang. Ia menekankan bahwa meskipun angka ini tidak terlalu tinggi, namun tetap harus ditangani serius agar tidak ada lagi anak-anak yang terdampak.

“Kita harus bergotong royong menyelesaikan persoalan stunting ini. Pencegahan paling efektif dimulai sejak dalam kandungan, jadi kita jaga asupan gizi ibu hamil agar janinnya sehat,” kata Miego.

Ia berharap Program Kiping Sedulur dapat menjadi gerakan bersama yang terus berlanjut, bukan hanya sebatas kegiatan seremonial, melainkan aksi nyata yang berdampak langsung bagi masyarakat. (dnd)

 

Leave a Reply