JAKARTA, LASPELA–Langkah tegas Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang bersama Satgas Pangan Mabes Polri mengungkap praktik pengoplosan beras mendapat respon positif dari pedagang di Pasar Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Pasalnya sejak pengungkapan kasus tersebut, Selasa (5/8/2025), pasar tradisional mengalami lonjakan pembeli.
Kepala Pasar Leuwiliang, Mulyadi, menyatakan bahwa jumlah konsumen yang membeli beras di pasar tradisional meningkat signifikan. Ia menyebut pergeseran perilaku belanja ini terjadi karena masyarakat semakin tidak percaya pada kualitas beras di pasar modern.
“Memang ada peningkatan volume pembeli beras, terutama setelah munculnya pemberitaan mengenai kasus beras oplosan. Banyak masyarakat yang kini beralih dari pasar modern ke pasar tradisional,” ujarnya.
Menurut Mulyadi, konsumen merasa lebih aman berbelanja di pasar tradisional karena memiliki hubungan langsung dengan pedagang yang telah mereka kenal.
“Pasar tradisional jadi pilihan utama karena masyarakat percaya terhadap pedagang yang sudah mereka kenal. Mereka yakin beras yang dijual asli dan tidak dioplos,” lanjutnya.
Ia menyampaikan apresiasi terhadap sikap tegas Menteri Pertanian yang dinilai telah melindungi konsumen kecil dari praktik curang dalam distribusi pangan.
“Alhamdulillah, Pak Menteri luar biasa. Beliau berani membongkar maraknya beras oplosan. Ini sangat membantu masyarakat dalam mendapatkan beras yang berkualitas,” katanya.
Senada dengan itu, pedagang beras Haji Pepen (45) juga menyatakan rasa syukurnya. Ia mengaku penjualan beras di tokonya meningkat sejak pengungkapan kasus tersebut.
“Alhamdulillah, sejak pengungkapan kasus oleh Pak Menteri dan polisi, pembeli jadi lebih banyak. Pasar jadi ramai lagi,” ujarnya.
Langkah pemerintah ini turut mendorong pemulihan kepercayaan terhadap sistem distribusi pangan, serta memicu pergeseran konsumsi dari ritel modern ke pasar tradisional. (*/net/rel)
Leave a Reply