PANGKALPINANG, LASPELA – Meski musim kemarau belum sepenuhnya tiba secara meteorologis, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pangkalpinang mulai meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana, khususnya kebakaran lahan dan krisis air bersih.
Suhu udara yang mulai meningkat dalam beberapa hari terakhir menjadi alarm awal bagi BPBD untuk memperkuat armada dan personel di sejumlah wilayah rawan.
Langkah antisipatif ini dilakukan demi memastikan penanganan cepat dan tepat apabila bencana benar-benar terjadi.
“Memang saat ini Pangkalpinang sudah terasa kemarau, tapi belum sepenuhnya. Namun kami sudah bersiap, terutama untuk potensi kebakaran lahan di beberapa wilayah rawan,” ujar Kepala BPBD Pangkalpinang, Dedi Revandi, Senin (4/8/2025).
Sejumlah daerah yang menjadi perhatian khusus antara lain Kecamatan Bukit Intan, Gabek, dan Gerunggang. Di kawasan-kawasan ini, mobil tangki air dan tim siaga telah dipersiapkan, mengingat catatan kejadian sebelumnya seperti kebakaran kecil, angin kencang, hingga genangan air.
BPBD juga terus menjalin koordinasi intensif dengan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk memastikan keterbatasan alat dan sumber daya manusia dapat diatasi dengan kerja sama lintas sektor.
Selain potensi kebakaran, BPBD juga menaruh perhatian besar terhadap dampak kekeringan, terutama berkaitan dengan kebutuhan dasar warga akan air bersih.
Dedi mengimbau masyarakat yang mulai kesulitan mendapatkan air untuk mandi, mencuci, dan keperluan kakus (MCK) agar segera melapor ke call center BPBD.
“Kalau memang terjadi kekeringan, kami siap membantu menyalurkan air bersih ke masyarakat,” katanya.
BPBD juga mengingatkan masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar atau membuang puntung rokok sembarangan. Dengan kondisi cuaca yang kering dan panas, potensi kebakaran dapat meningkat tajam akibat kelalaian kecil.
“Kami minta masyarakat lebih waspada dan peduli terhadap lingkungan sekitar. Keselamatan bersama harus jadi prioritas,” tutup Dedi. (dnd)
Leave a Reply