TOBOALI, LASPELA – Doni (34) paman dari ZH korban bullying di SDN 22 Rias Toboali yang meninggal dunia secara resmi telah membuat laporan polisi ke Satreskrim Polres Bangka Selatan berdasarkan laporan Polisi Nomor. LP/B/69NVIV2025/SPKT/POLRES BANGKA SELATAN/POLDA BANGKA BELITUNG, Senin (28/7/2025) sekira pukul 14.39 WIB.
Kasat Reskrim Polres Basel, AKP Raja Taufik Ikrar Buntani saat dihubungi media ini membenarkan telah terbit laporan polisi yang pelapornya keluarga korban.
“Iya benar, baru sejam yang lalu laporannya,” kata Raja, Senin (27/7/2025).
Ia menyebut, langkah awal yang akan dilakukan penyidik yakni dengan memanggil pihak-pihak terkait dalam kasus dugaan bullying di SDN 22 Toboali.
“Langkah-langkah awal yang kita lakukan penyelidikan dengan memanggil pihak-pihak terkait untuk dimintai keterangan,” ujarnya.
Ia juga menekankan, pihaknya akan memanggil Kepala SDN 22 Rias dan guru-guru yang terkait dengan kejadian pembullyan atau perundungan terhadap korban di lingkungan sekolah dan jam belajar.
“Iya, kita akan panggil juga kepala sekolah dan guru-gurunya kita akan minta keterangan,” tandasnya.
Sementara, dalam laporan polisi yang sebagai pelapor Doni tak lain paman korban menyebutkan bahwa awal mula korban mengeluh kesakitan yakni pada Kamis 17 Juli 2025 sekira pukul 16.00 WIB.
“Korban mengatakan kepada ibunya setelah habis sholat ashar bahwa korban muntah-muntah sebanyak 3 kali. Setelah itu pada Jumat 18 Juli 2025 korban di bawa ke Puskesmas Toboali untuk mengecek kesehatan korban, setelah itu selang beberapa hari korban sudah mulai hilang daya ingatan dan tidak tahu lagi dengan ibu korban,” ungkapnya.
Namun, korban hanya ingat dan mengatakan 6 orang nama temannya yang ada di sekolah.
Mendengar hal itu, ibu korban mendatangi wali murid ke sekolah anaknya untuk menanyakan sudah diapakan anaknya. Namun tidak diizinkan oleh wali murid dengan alasan takut mereka ketakutan.
“Setelah itu, nenek korban mengusap perut korban, korban pun merasakan kesakitan karena kata korban perutnya ditendang oleh temannya dan kepalanya dipukul menggunakan panci pada Kamis 24 Juli 2025,” terangnya.
Mengetahui hal itu, keluarga korban membawa korban ke RSUD Junjung Besaoh dan pada Jumat 25 Juli 2025 korban dilakukan operasi di bagian perut dan pasca operasi kondisi korban kritis dan dinyatakan meninggal dunia pada Minggu 27 Juli 2025 sekira pukul 08.12 WIB. (Pra)
Leave a Reply